"Dengan adanya barrier gate bukan merupakan solusi namun menambah masalah baru. Hanya menghabiskan anggaran dengan membangun barrier gate dengan kucuran dana yang besar," ujar Ilham menambahkan.
Maraknya pencurian di lingkungan kampus ini, lanjut Ilham, seharusnya menjadi perhatian bagi lembaga Unsil. Sayangnya sampai hari ini belum ada solusi yang konkret mengenai penyelesaian masalahnya.
Baca Juga: Jelang Pilrek Unsil 2022, Tujuh Kandidat Rektor Hampir Dipastikan Lolos Verifikasi Administratif
"Jangan sampai ada anggapan dari mahasiswa dan orangtua siswa kepedulian lembaga kampus terhadap kenyamanan dan keamanan sudah tidak ada, meski sudah ada kejadian pencurian motor berulang ulang kali," ujarnya.
"Miris kami melihat respons lembaga Unsil yang lamban. Pihak lembaga hanya sekadar mengimbau saja mengenai keamanan dan kenyamanan dikampus. Kampus Unsil kini jauh dari kata aman," tutur Ilham.
Sementara itu salah satu kasus motor yang hilang pada Subuh itu adalah motor Honda CRF Nopol Z 3261 RD atas nama Sadid Farhan. Kegeraman mahasiswa memuncak dengan melakukan protes memasang dua lembar spanduk di halaman kampus Unsil.
Tulisannya "Kampus Unsil jauh dari rasa aman" serta "Hilangnya keamanan dan kenyamanan kampus".