Pencurian Motor di Kampus Unsil Tasikmalaya Marak, Kegeraman Mahasiswa Memuncak hingga Pasang Spanduk

- 29 Desember 2021, 17:36 WIB
Kekesalan mahasiswa akibat seringnya pencurian motor, ditumbahkan dengan memasang spanduk protes di halaman kampus Unsil Tasikmalaya, Rabu 29 Desember 2021.*
Kekesalan mahasiswa akibat seringnya pencurian motor, ditumbahkan dengan memasang spanduk protes di halaman kampus Unsil Tasikmalaya, Rabu 29 Desember 2021.* /Kabar-Priangan.com/Erwin R Widiagiri

KABAR PRIANGAN - Sejumlah mahasiswa Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya geram dengan seringnya kejadian pencurian motor milik mahasiswa.

Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Siliwangi (AMPS) pun sudah beberapa kali menyampaikan keluhan seringnya pencurian motor kepada pihak kampus, tetapi tidak ditanggapi serius sehingga maling tetap beraksi.

Kondisi tersebut dirasakan mahasiswa telah hilangnya keamanan dan kenyamanan di lingkungan kampus. Bahkan dalam sehari bisa sampai terjadi tiga kasus pencurian motor di lingkungan kampus.

Baca Juga: Kecelakaan Lalu Lintas di Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2021, Meningkat dari Tahun Sebelumnya

"Terakhir kemarin Selasa 28 Desember 2021 motor mahasiswa jam 04.50 WIB saat sedang Salat Subuh depan Masjid Muhajirin Unsil, motor mahasiswa diembat maling," kata Koordinator AMPS, Ilham, di kampusnya, Rabu 29 Desember 2021.

Menurut Ilham, hilangnya motor mahasiswa tersebut menambah daftar kasus pencurian sejak kampus Unsil menerapkan parkir barrier gate dengan tiga titik di setiap sudut kampus.

Kasus kehilangan motor menjadi catatan buruk di lingkungan kampus. Buruknya kinerja pihak keamanan dan fasilitas keamanan di lingkungan kampus Unsil patut dipertanyakan.

Baca Juga: Wabup Tasikmalaya Ingatkan OKP Jangan Hanya Berorientasi APBD, Tapi Rezeki di Depan Mata Dibiarkan

“Jumlah karyawan keamanan yang minim dan fasilitas keamanan seperti CCTV di lingkungan kampus pun banyak yang tidak berfungsi. Ini menjadi polemik juga di kalangan mahasiswa," katanya.

"Dengan adanya barrier gate bukan merupakan solusi namun menambah masalah baru. Hanya menghabiskan anggaran dengan membangun barrier gate dengan kucuran dana yang besar," ujar Ilham menambahkan.

Maraknya pencurian di lingkungan kampus ini, lanjut Ilham, seharusnya menjadi perhatian bagi lembaga Unsil. Sayangnya sampai hari ini belum ada solusi yang konkret mengenai penyelesaian masalahnya.

Baca Juga: Jelang Pilrek Unsil 2022, Tujuh Kandidat Rektor Hampir Dipastikan Lolos Verifikasi Administratif

"Jangan sampai ada anggapan dari mahasiswa dan orangtua siswa kepedulian lembaga kampus terhadap kenyamanan dan keamanan sudah tidak ada, meski sudah ada kejadian pencurian motor berulang ulang kali," ujarnya.

"Miris kami melihat respons lembaga Unsil yang lamban. Pihak lembaga hanya sekadar mengimbau saja mengenai keamanan dan kenyamanan dikampus. Kampus Unsil kini jauh dari kata aman," tutur Ilham.

Sementara itu salah satu kasus motor yang hilang pada Subuh itu adalah motor Honda CRF Nopol Z 3261 RD atas nama Sadid Farhan. Kegeraman mahasiswa memuncak dengan melakukan protes memasang dua lembar spanduk di halaman kampus Unsil.

Baca Juga: Mantan Aktivis Unsil Turun Gunung dan Membentuk Presidium. Pastikan Pilrek Unsil Berlangsung Tanpa Intervensi

Tulisannya "Kampus Unsil jauh dari rasa aman" serta "Hilangnya keamanan dan kenyamanan kampus".

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah