KABAR PRIANGAN - Kontestasi Pemilihan Rektor Universitas Siliwangi (Pilrek Unsil) Tasikmalaya 2022 yang bakal digelar Februari mendatang turut menjadi perhatian para ulama, termasuk para pimpinan pondok pesantren yang tergabung Forum Pondok Pesantren (FPP) Kota Tasikmalaya.
Umumnya ulama yang diwakili Ketua FPP Kota Tasikmalaya KH Nono Nurul Hidayat, berharap sosok rektor Unsil ke depan paham kondisi psikologi dan karakter masyarakat Unsil serta Tasikmalaya yang religius. Karenanya ia cenderung berharap kader internal yang diprioritaskan.
Mengutip pernyataan ulama besar Ibnu Malik, KH Nono yang merupakan Pengasuh Ponpes Nurul Hidayah Kawalu menyebutkan, jangan menunjuk atau memberi mandat kepada orang lain ketika masih bisa dilaksanakan oleh orang yang ada di dalam.
Baca Juga: Ini Dia Profil dan Biodata Direktur Baru RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya, dr Budi Tirmadi
"Artinya, kalau dipandang ada figur internal yang mumpuni, kami berharap kesempatan untuk menakhodai Unsil sebaiknya diprioritaskan yang berada di internal Unsil saja," kata KH Nono di Aula Kantor Kemenag Kota Tasikmalaya, Jalan Ahmad Yani, Senin 3 Januari 2022.
Apalagi, lanjutnya, selama ini jalinan komunikasi dan kerja sama antara Unsil dan sejumlah pondok pesantren sudah terjalin dengan baik. Dengan mengedepankan internal, minimal yang bersangkutan sudah paham dan mengenal psikologi masyarakat Tasikmalaya yang religius.
"Kalau dari luar, tentu perlu adaptasi yang memerlukan waktu untuk menyelami kebatinan masyarakat Unsil maupun Tasikmalaya," kata ulama yang juga Ketua Forum Kerukunan Antar Umat Beragama Kota Tasikmalaya seusai Peringatan dan Tasyakur Hari Amal Bhakti (HAB) ke-76.
Dalam acara Peringatan dan Tasyakur HAB itu turut hadir Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tasikmalaya KH Ate Musodik Bahrum, Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H Aslim, Kepala Kemenag Kota Tasikmalaya Drs HM Ali Abd Latief, MAg.
Tampak pula Ketua Badan Hisab Rukyat Daerah (BHRD) Kota Tasikmalaya KH Udin Sadudin, Wakil Rektor II Unsil Dr Nundang Busaeri, Dandim 0612/Tasikmalaya Letkol Ary Sutrisno, para tokoh ulama, unsur forkopimda serta pejabat dan pegawai di lingkungan kemenag.
Seusai memberi tausyiah, Ketua Dewan Pertimbangan MUI Kota Tasikmalaya KH Achef Noor Mubarok pun mewanti-wanti Rektor Unsil ke depan harus siap bersaudara dengan siapa pun. Hal itu penting sebab kunci kesuksesan bukan semata pimpinannya yang berkualitas.
Baca Juga: MUI Sumedang Miliki Gedung Baru, Bupati Sumedang: Optimalkan Kerja MUI Sebagai Pelayan Umat
"Lebih dari itu, yang jadi penentu atau rumusnya adalah seberapa kuat semangat persaudaraan itu dibangun," kata Achef.
Pada kesempatan itu KH Achef pun memandang figur internal Unsil bisa diberi kesempaatan untuk melanjutkan estafet kepemimpinan di lembaga pendidikan negeri tersebut.
"Kalau ada figur mumpuni di internal Unsil, kenapa mengambil dari luar. Orang yang mengenal tentu lebih baik dari pada yang tidak kenal toh. Kalau sudah mengenal dengan baik, maka akan mudah untuk mencintai lembaga yang dipimpinnya," ujar Achef.
Menurutnya, hal itu penting karena akan sulit mencintai kalau tidak mengenal secara lebih dekat. Kata dia, ada istilah yang terpilih dan terbaik. "Artinya, ketika sudah memilih yang ada, maka yang terbaik acapkali tersingkirkan," ucapnya.
Ketika disinggung figur internal yang dinilanya paling pas, alumni Universitas Al-Azhar Kairo Mesir itu enggan menyebut nama. "Ya intinya sesuai kriteria yang saya sebutkan tadi. Utamanya yang berkomitmen memperkuat persaudaraan," kata Achef.*