Sesalkan Aksi Anarkis Oknum GMBI, Anton Charliyan Menyatakan Sudah Bukan Dewan Pembina Lagi

- 28 Januari 2022, 16:54 WIB
Mantan Dewan Pembina GMBI Anton Charliyan menyampaikan keterangan pers di kediamannya, Jalan RE Martadinata, Kota Tasikmalaya, Jumat 26 Januari 2022.*
Mantan Dewan Pembina GMBI Anton Charliyan menyampaikan keterangan pers di kediamannya, Jalan RE Martadinata, Kota Tasikmalaya, Jumat 26 Januari 2022.* /Kabar-Priangan.com/Irman Sukmana

KABAR PRIANGAN - Mantan Dewan Pembina Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Irjen. Pol. (Purn.) Dr. Drs. H. Anton Charliyan, M.P.K.N, turut menyesalkan aksi yang berakhir ricuh di Markas Polisi Daerah Jawa Barat (Mapolda Jabar), Kota Bandung.

Nama mantan Kapolda Jabar itu kerap kali dikaitkan dengan GMBI, sebab selama sepuluh tahun sejak tahun 2008 hingga 2018 ia ikut membina melakukan kaderisasi dalam upaya menanamkan kecintaan terhadap NKRI kepada para anggota.

Makanya, ketika ormas binaannya justru melakukan aksi hingga berujung ricuh, Kamis 27 Januari 2022, ia mengaku sangat prihatin. Upaya kaderisasi di GMBI yang pernah ia lakukan, tampaknya diimplementasikan dengan cara yang di luar patron atau arahan yang di lakukan selama ini.

Baca Juga: Polda Jabar Amankan Ratusan Anggota Ormas saat Unjuk Rasa, 16 Orang Positif Narkoba

Anton mengaku terhitung sejak tahun 2018 dirinya sudah berhenti atau keluar dari ormas tersebut. Hal itu dilakukan karena merasa ada perbedaan visi dalam organisasi GMBI.

"Intinya ada perbedaan di internal, sehingga saya memutuskan keluar dari ormas GMBI," ucap Anton saat menggelar jumpa pers di kediamannya, Jalan RE Martadinata, Kota Tasikmalaya, Jumat 28 Januari 2022.

Kejadian itu juga diwarnai pula aksi seorang anggota GMBI yang menunggangi patung Maung Lodaya yang berada di halaman Mapolda Jabar. Menurut Anton, perilaku itu sangat tidak etis dan bisa menyinggung institusi Polri.

Baca Juga: Benteng Peninggalan Belanda Ini Angker, Tapi Jadi Destinasi Wisata Unggulan di Sumedang

"Memang itu hanya sebuah patung, kita bukan mengagungkan patung. Tapi Maung Lodaya itu adalah simbol yang menjadi spirit anggota Polri, khususnya di Jawa Barat," tutur Anton

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x