'Abah' Penguasa Gunung Sawal Ciamis Ditemukan Mati Menyisakan Tulang Belulang

- 9 Februari 2022, 14:18 WIB
Petugas BKSDA III Ciamis memeriksa tulang 'Abah'.
Petugas BKSDA III Ciamis memeriksa tulang 'Abah'. /Dok. BKSDA/


KABAR PRIANGAN - Si Abah, salah satu penghuni Gunung Sawal Ciamis dinyatakan telah meninggal dunia oleh BKSDA (Badan Konservasi Sumber Daya Alam) wilayah III Ciamis, Rabu 9 Februari 2022.

Satwa yang dilindungi berjenis Panthera Pardus atau macan tutul tersebut ditemukan mati oleh  warga di area perkebunan di suaka margasatwa kaki gunung Sawal di desa Jalatrang, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis.

Warga menemukan macan tutul yang mati hanya menyisakan tulang belulang saja.

Baca Juga: Bebas ODF, Begini Kondisi Aliran Sungai Cipeles di Sumedang Sekarang

Lantaran yakin tulang itu adalah satwa yang dilindungi, hingga warga kemudian melaporkannya ke Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah III Ciamis. 

Petugas BKSDA Ciamis yang datang ke lokasi, langsung membawa seluruh tulang belulang tersebut ke kantor untuk proses identifikasi.

Usai melakukan identifikasi serta melalui pencocokan data, dipastikan tulang belulang itu adalah jasad Si Abah, macan tutul penguasa Gunung Sawal Ciamis.

Baca Juga: Jasad Tak Dikenal Ditemukan Mengambang di Tumpukan Sampah Waduk Jatigede Sumedang 

"Setelah kami cocokan datanya, tulang itu merupakan jasad dari Si Abah," ungkap Kepala BKSDA wilayah III Ciamis, Andi Witria.

Sambung Andi, kematian si Abah terjadi diperkirakan 2 bulan lalu dan mati secara alami karena faktor usia, pasalnya Petugas BKSDA tidak menemukan zat kimia seperti racun dibekas tulang Abah.

Diketahui Abah sendiri sudah menginjak usia 14 tahun.

Baca Juga: Bek Jebolan Audisi Persija Ini Diharapkan Bantu Timnya Bangkit Lawan Madura United Nanti Malam

"Kami meyakini Abah mati secara alami karena masih terdapat sisa kulit yang menempel di tulang dan terdapat belatung," terangnya.

Dikatakan Andi, faktor lain penyebab matinya Abah selain usianya, karena sudah tersingkir dari daerah kekuasannya.

Lantaran Abah sudah tua sehingga sulit bersaing dengan macan tutul muda dalam mencari makan.

Baca Juga: Bikin Heboh! Dua Pembalap MotoGP Ini Mampir ke Konter Pulsa di Mandalika

Diketahui sebelumnya, pada bulan September 2018 dan bulan Juni tahun 2020 lalu, Abah pernah masuk perangkap yang dipasang warga di kawasan suaka margasatwa kaki gunung Sawal.

Hingga Petugas BKSDA kemudian melepaskannya kembali ke habitatnya.

Tulang belulang Abah yang terkumpul itu kini tengah direkonstruksi oleh petugas dari BKSDA Ciamis dan Laboratorium Zoologi Universitas Siliwangi Tasikmalaya dan nantinya akan dibuat patung tulang Abah untuk dimuseumkan.

Baca Juga: Jelang Laga Kontra PSS Sleman, Teja Paku Alam Berharap Pemain Persib Segera Pulih dan Kembali Merumput

Kini setelah kematian Abah, tersisa hanya 10 ekor Panthera Pardus atau macan tutul di kawasan gunung Sawal.

Selain macan tutul, di kawasan gunung Sawal juga terdapat habitat hewan lainnya seperti elang jawa, babi, musang, monyet, kukang, dan rusa.***

 

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x