Ada Harta Karun di Waduk Jatigede, Sumedang Bernilai Miliaran Rupiah, Ada yang Berani Mengambil?

- 11 Februari 2022, 10:40 WIB
Kawasan Waduk Jatigede Sumedang  diyakini menyimpan harta karun bernilai miliaran rupiah. Harta karun itu salah satunya berupa kayu jati yang kini terendam air Waduk Jatigede.
Kawasan Waduk Jatigede Sumedang  diyakini menyimpan harta karun bernilai miliaran rupiah. Harta karun itu salah satunya berupa kayu jati yang kini terendam air Waduk Jatigede. /kabar-priangan.com/DOK Nanang Sutisna/

Baca Juga: Penanganan Dampak Sosial Waduk Jatigede Sumedang Belum Usai, Ini Rincian Masalahnya

Pemerhati spiritual asal Cipaku, Darmaraja, Kabupaten Sumedang, WD Darmawan, alias Aki Wangsa menyebutkan, sebenarnya hingga kini, banyak orang-orang tertentu yang berburu aset atau harta karun di Waduk Jatigede. Pasalnya jika diuangkan, aset tersebut bisa mencapai miliaran rupiah.

Hanya saja, kata Aki, tidak mudah mendapatkan aset itu, karena, dulu ketika sejumlah orang mau mengambil aset tersebut berakhir dengan mengenaskan.

Baca Juga: CERITA WADUK JATIGEDE, Merinding! Benarkah Tempat Ini Jadi Pusat Mahluk Ghaib Waduk Jatigede?

Aki mengungkapkan, aset atau harta karun itu berupa kayu jati yang usianya ratusan tahun dan berdiri tegak di kawasan makam-makam keramat 

"Kayu jati itu, sebanyak 7 pohon berada di bekas kawasan makam Embah Dalem Santapura dan 7 pohon di bekas kawasan makam Prabu Aji Putih," ujarnya.

Memang, kata Aki, ada beberapa pohon kayu jati tersebut yang sudah ditebang oleh kelompok bandar kayu. Tapi tidak satupun yang berhasil dibawa. 

Baca Juga: MISTERI SUMEDANG: Tempat Ini Jadi Saksi Penampakan Ratu Ular Pesugihan Waduk Jatigede

"Jadi baik yang sudah ditebang maupun yang belum kini memang sudah tergenang air Waduk Jatigede. Tapi ada beberapa orang yang mencoba mencari tahu keberadaan kayu jati itu, ternyata masih ada di dasar waduk," tutur Aki.

Aki mencoba mengenang, sebelum air menggenangi wilayah Waduk Jatigede, kayu jati yang dianggap sakral itu, tidak ada yang berani menyentuh bahkan menebangnya. Untuk mengambil ranting yang jatuh saja masyarakat enggan untuk mengambilnya.

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x