KABAR PRIANGAN – Dalam dua minggu terakhir ini, kasus Covid 19 di Kota Tasikmalaya meningkat tajam. Peningkatan kasus Covid pun terjadi di sekolah-sekolah yang telah melangsungkan KBM tatap muka.
Kendati demikian, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat memastikan di Kota Tasikmalaya belum ada covid-19 klaster sekolah. Hal itu dikatakan Uus pada Jumat, 11 Februari 2022.
“Kalau pun ada sekolah yang terkena kasus, jumlahnya paling satu dua, dan itu ada yang gurunya saja, ada yang siswanya saja," katanya.
Kendati demikian, Uus mengakui bahwa dalam dua pekan ini terjadi peningkatan kasus covid 19 secara signifikan di Kota Tasikmalaya.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Covid-19 di Kota Tasikmalaya hingga Jumat, 11 Februari 2022 terdapat penambahan kasus baru konfirmasi sebanyak 115 orang, sembuh 4 orang meninggal 0 dengan total kasus aktif sebanyak 427 orang.
Menurutnya, penambahan kasus tersebut sebagian besar atau sekitar 85-90 persen berasal dari klaster perjalanan.
Baca Juga: 15 Link Twibbon di Hari Valentine Untuk Mereka yang Kamu Sayang
"Kenapa saya katakan demikian karena memang setelah ditelusuri mereka yang terpapar, habis melakukan perjalanan dari luar kota, terutama dari kota-kota besar yang secara kebetulan angka kasusnya cukup tinggi," ujar Uus.
Mengenai varian apa yang menyerangnya, Uus belum bisa memastikan apakah sebagian besar itu terpapar oleh varial delta, omicron, atau lainnya.
Karena menurut Uus, Kota Tasikmalaya baru memiliki alat tes PCR yang mendeteksi covid-19 secara umum, belum secara spesifik sampai ke varian.
Baca Juga: PSG vs Real Madrid: 'Big Match Kepagian' di Babak 16 Besar Liga Champions
Sehingga untuk kepentingan itu lanjut Uus, Kota Tasik masih mengirim sampelnya ke laboratorium Provinsi Jawa Barat yang sudah ditunjuk.
"Per hari kemarin saja sudah ada sekitar 22 sampel yang kita kirim, cuman sampai hari ini hasilnya belum keluar sehingga kita belum bisa menyebutkan kasus covid di Kota Tasik ini omicron atau bukan," ujar Uus.
Menurut Uus hasilnya cukup lama karena semua sample se Jawa Barat terkumpul di labolatorium peovinsi. "Mungkin saking banyaknya sampel kita harus sabar menunggu," ucapnya.
Yang terpenting lanjut Uus, Dinas Kesehatan berharap, program vaksin terutama untuk vaksin anak dan vaksin lansia juga untuk yang vaksin kedua dan booster harus terus dijalankan di Kota Tasik.
"Mudah mudahan dengan penambahan kasus ini masyarakat lebih disadarkan untuk mengikuti vaksin secara sukarela," katanya.***