"Maka setelah membaca informasi rencana ini di media sosial dan koran HU Kabar Priangan, saya tertarik untuk ikut berpartisipasi. Caranya dengan melukis sebuah payung geulis yang berlukiskan produk khas Tasikmalaya. Itu pun kalau berkenan," ujar Yulianto, pelukis jebolan IKIP Bandung angkatan 1987 itu saat dikunjungi salah seorang panitia teknis ekspedisi Himalaya Senin 13 Februari 2022.
Banyaknya dukungan dari masyarakat mulai para pecinta alam maupun elemen masyarakat lain membuat pihaknya tambah bersemangat untuk memberikan kado tertinggi bagi Kota Tasikmalaya di Ulang tahunnya nanti.
Mengenai tawaran dari Yulianto, Bono, sapaan akrab Bambang mengaku sangat senang.
Baca Juga: Seni Bangreng Khas Sumedang, Riwayatmu Kini. Mulai Tersisih dan Nyaris Punah
"Namun sebelumnya kami akan berembug dengan panitia yang lain, tetapi saya secara pribadi memandang bahwa ide tersebut menarik," ujar Ketua Pelaksana Harian Ekspedisi Bambang Suwarson.
Ia membayangkan sebuah foto pendaki Tasik berada di gunung tertinggi di dunia tengah menggunakan payung geulis.
"Ketika diupload di media sosial, saya yakin akan banyak yang penasaran untuk melihat atau mencari tahu insyaaloh," kata Bambang yang merupakan Alumni Fakultas Ekonomi Unsil Tasikmalaya itu.
Sebagaimana diketahui, Ide ekspedisi ini didasari pemikiran sejumlah anggota dan sesepuh Wanapala untuk menggairahkan perkembangan kelompok pecinta alam di Kota Tasikmalaya.
Ekspedisi ini membawa misi mengenalkan budaya dan produk khas Tasikmalaya di negara tujuan.