Pabrik Tahu Tempe di Singaparna Tasikmalaya Sudah Siap-siap Berhenti Produksi, Mulai Besok Selasa

- 21 Februari 2022, 19:20 WIB
Pegawai Pabrik Tahu Tempe NR Desa Sukamulya Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya membersihkan peralatan pembuatan tahu dan tempe, Senin 21 Februari 2022, menjelang mogok produksi pada Selasa-Rabu 22-23 Gebruari 2022.*
Pegawai Pabrik Tahu Tempe NR Desa Sukamulya Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya membersihkan peralatan pembuatan tahu dan tempe, Senin 21 Februari 2022, menjelang mogok produksi pada Selasa-Rabu 22-23 Gebruari 2022.* /Kabar-Priangan.com/Aris MF

"Awalnya kami masih bertahan karena masih ada stok kedelai, tetapi sekarang sudah tidak ada stok dan setiap hari kami harus nombok produksi, bukan malah untung," kata dia.

Yanto menjelasksan, aksi mogok produksi yang dilakukan pihaknya semata-mata bukan ingin menghilangkan peredaran tahu tempe di pasaran. Melaikan dengan tujuan ingin membuka mata pemerintah dalam menstabilkan harga kacang kedelai.

Baca Juga: Jembatan Gantung di Lumbung Ciamis Rusak, Untuk Mencapai Desa Berjarak 500 Meter Harus Memutar hingga 20 Km

Dimana kondisi ini setiap tahun hampir selalu terjadi. Namun seolah tanpa upaya tanpa ada solusi berkelanjutan dari pemerintah.

"Kami ingin pemerintah membuka mata terhadap kondisi kedelai saat ini yang begitu tergantung pada kedelai impor. Namun tidak bisa menstabilkan harga. Kacang lokal pun tidak ada," ucap Yanto.

Dengan jumlah karyawan 12 orang, lanjut Yanto, maka ia pun mau tidak mau harus merumahkan dulu karyawannya. Kondisi ini memang dirasa berat oleh mereka, tetapi para pengrajin tahu tempe tidak memiliki pilihan selain mendesak pemerintah turun tangan terkait persoalan ini.

Baca Juga: Tim Sancang Polres Garut Ciduk 6 Anggota Komplotan Spesialis Curanmor, Salah Satunya Anak SMA

Salah seorang pegawai Pabrik Tahu Tempe NR, Koswara, menambahkan, selama dua hari dirinya dipastikan akan menganggur karena tidak beroperasi pabrik pembuatan tahu tempe tempatnya bekerja.

Dia pun berharap harga kacang kedelai segera stabil dan normal lagi agar para pegawai bisa bekerja lagi dan mendapatkan penghasilan. "Hari ini kegiatan kami hanya membersihkan pabrik karena besok dan lusa tidak produsi. Bagi kami ini berat, semoga segera ada solusinya," ujarnya.*

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah