Dalam pelatihan kali ini, lanjut Taufik, kaum ibu diajarkan membuat VCO dengan memanfaatkan peralatan yang ada di rumah. "Kalau di pabrik kami sudah pakai mesin," ujarnya.
Untuk pembuatan jenis lainnya, seperti minyak goreng fermentasi akan dilakukan dalam pelatihan berikutnya.
Menurut Taufik, VCO memiliki harga yang sangat tinggi yaitu Rp100 ribu lebih per liter, dan saat ini VCO banyak dicari konsumen karena memiliki banyak manfaat atau khasiat untuk kesehatan.
"Tapi untuk saat ini peserta pelatihan membuatnya untuk kebutuhan pribadi, belum untuk dipasarkan secara luas," ujarnya.
Baca Juga: Penyaluran Minyak Goreng ke Warung Mitra, APPSI Kota Tasikmalaya Minta Janji Distributor Tak Meleset
Taufik berharap agar proses pembuatan VCO ini ke depannya bisa memberdayakan dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Bukan hanya anggota Poktan Wannajaya saja, tapi semua warga yang berminat.
Bahkan kelak diharapkan juga bisa membentuk industri yang kuat, antara lain bisa bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Di tempat yang sama, Ketua Patriot Desa Jelat Husein Jhon mengatakan, pengembangan minyak fermentasi dan VCO sejalan program yang sedang dijalankan Patriot Desa Jelat, yakni mendorong para penggerak lokal lebih kreatif dan inovatif dalam berkreasi memanfaatkan potensi lokal.
Baca Juga: Dinilai Lebih Kuat, Pemkab Garut Akan Segera Gunakan Aspal Plastik Untuk Bangun Jalan