Selain Susah Didapat, Harga Minyak Goreng Curah di Kota Tasikmalaya Kini Tembus Rp 20.000 per Kg

- 21 Maret 2022, 19:41 WIB
Sejumlah orang mengantre di salah satu agen minyak goreng curah di Pasar Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Senin 21 Maret 2022. Di tingkat agen minyak goreng curah dijual dengan harga Rp 18.500 per kilogram.*
Sejumlah orang mengantre di salah satu agen minyak goreng curah di Pasar Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Senin 21 Maret 2022. Di tingkat agen minyak goreng curah dijual dengan harga Rp 18.500 per kilogram.* /Kabar-Priangan.com/Asep MS

KABAR PRIANGAN - Harga minyak goreng curah di Kota Tasikmalaya terus merangkak naik. Berdasarkan pantauan di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya pada Senin 21 Maret 2022, harga jual minyak curah di pedagang eceran mencapai Rp 20.000 per kilogram.

Salah seorang pedagang minyak goreng curah di Pasar Cikurubuk, Heni (35 tahun), mengatakan, harga minyak goreng curah di agen tetap tinggi. Alhasil, sebagai pedagang eceran ia juga menjualnya dengan harga lebih tinggi dari pada harga di agen.

"Di agen itu harga minyak goreng curah sekarang harganya bervariasi, ada yang Rp 17.300 per kilogram, ada juga yang mencapai Rp 20 ribu per kilogram. Ya saya sebagai pengecer jualnya Rp 21.000 per kilogram," kata Heni.

Baca Juga: Jasanya Tak Terhingga, Pemkot Tasikmalaya Perlu Jamin Kesehatan Ribuan Guru Ngaji

Bahkan, ujar Heni, saat ini stok minyak goreng curah juga sedang susah. Untuk memenuhi kebutuhan berjualan, ia teepaksa harus berkeliling mendatangi sejumlah agen. Ketika sudah di agen pun ia harus antre untuk mendapatkan jatah minyak goreng karena stok di agen terbatas.

Padahal ujar Heni, untuk kebutuhan penjualan dalam satu hari dirinya sudah biasa membutuhkan minyak goreng curah sebanyak 100-200 kilogram. "Jadi di satu tempat dapat satu jeriken, mencari lagi di tempat lain. Itu juga harganya beda-beda," kata Heni.

Sementara terkait minyak goreng curah subsidi, menurut dia, masih sulit ditemukan di kalangan pedagang. Heni mengaku sebagai pedagang dirinya sempat mendapat jatah minyak goreng curah subsidi sebanyak 150 kilogram dengan harga Rp 12.700 per kilogram.

Baca Juga: Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Kian Serius, Sejak Awal Tahun Ini Tercatat 11 Orang Meninggal

Namun, ketersediaannya hanya ada dalam satu hari. Setelah itu, minyak goreng curah subsidi tak lagi ditemukan di kalangan pedagang.

Lantaran ketersediaan minyak goreng curah subsidi masih sulit ditemukan, kata Heni, dirinya pun menjualnya dengan harga Rp 18.000 per kilogram. "Soalnya untuk nutupin migor yang dibeli dengan harga mahal," ujar dia.

Sementara itu di salah satu agen minyak goreng curah di Pasar Cikurubuk, sejumlah orang mengantre untuk mendapatkan minyak goreng curah. Mereka yang mengantre rata-rata adalah pedagang minyak goreng curah eceran.

Baca Juga: Jadi Juara Umum 1 Porsadin Kecamatan Baregbeg Ciamis, Desa Petirhilir Optimistis Hadapi Porsadin Kabupaten

"Susah sekarang nyari minyak goreng curah. Ini saya sudah antre dari jam 10 pagi," kata Fitri (31), salah seorang pedagang yang ikut mengantre di agen tersebut hingga pukul 13.00 WIB.

Di agen itu, 1 kilogram minyak goreng curah dijual dengan harga Rp 18.500. Padahal, sehari sebelumnya, ia mengaku masih bisa mendapatkan minyak goreng curah dengan harga Rp 17.000  per kilogram.

"Kalau naik terus, ya saya juga naikin harga jualnya. Kemarin saya masih bisa jual Rp 19.000 per kilogram. Nggak tahu sekarang," kata Fitri yang hendak membeli 180 kilogram minyak goreng curah di agen tersebut.

Baca Juga: Kabar Baik! Mulai Sekarang Wajib Pajak di Sumedang Bisa Bayar Tagihan Melalui Hape Masing-masing 

Pedagang Kecil Menjerit

Salah seorang pedagang gorengan di Kota Tasikmalaya, Ny. Euis (47), mengatakan, harga minyak goreng curah mengalami kenaikan setelah harga minyak goreng kemasan tidak lagi disubsidi.

Ketika harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan masih Rp 14.000 per liter, ia mengaku minyak goreng curah banyak walaupun harganya pariatif. "Pas sekarang kemasan naik karena subsidi dicabut, mencari minyak curah justru susah dah harganya juga naik," kata dia.

Euis mengaku, pada Senin pagi, untuk kebutuhan produksi jualannya dirinya membeli minyak goreng curah dengan harga Rp 20.000 per kilogram.

Baca Juga: Para Kades di Sumedang Ikuti Pesantren Kilat Selama Dua Hari

Menurut dia, uang yang seharusnya cukup untuk membeli kebutuhan minyak goreng dan terigu, saat ini hanya bisa digunakan untuk membeli minyak goreng saja.

"Pedagang kecil mah malah tambah suah. Pengeluaran jadi lebih besar, pendapatan jadi kecil. Kalau harga minyak goreng curah naik terus, balik lagi ke kemasan. Soalnya kemasan kan walau harganya mahal, kualitas lebih bagus," kata Euis.*

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah