KABAR PRIANGAN - Sekitar 4000 orang guru ngaji yang tersebar di Kota Tasikmalaya layak mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Mereka tidak hanya sekadar mengajar (taklim) tapi dia juga mendidik (tarbiyah), dan membangun karakter anak bangsa.
Setiap selesai mengajar dan Salat Isya, biasanya guru ngaji masih memberikan tausiyah atau wejangan kepada anak-anak didiknya.
Karenanya, terkait besarnya jasa dan pengorbanan para guru ngaji, maka bentuk perhatian berupa jaminan kesehatan atau kesejahteraan mereka didorong untuk lebih diperhatikan.
Baca Juga: Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Kian Serius, Sejak Awal Tahun Ini Tercatat 11 Orang Meninggal
Tema guru ngaji itu mengemuka pada rapat dengar pendapat Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya yang terdiri dari H. Dede Muharam, Gilman Mawardi, Hj. Elah dan Hj Nurjanah dengan kepala Bagian Kesra Pemkot Tasikmalaya Drs. Encu Darsiwa di ruang rapat II DPRD Kota Tasikmalaya.
"Jasa para guru ngaji tak terhingga nilainya. Saat ini, informasinya ada sebesar Rp 50.000 per orang. Miris ya," kata Ketua Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya H. Dede Muharam, Senin 21 Maret 2022.
"Kalau berat untuk meningkatkan kesejahteraannya, kami mendorong bentuk lain seperti subsidi jaminan kesehatan bisa diberikan oleh pemkot, " kata Dede menambahkan.
Menurut Gilman, guru ngaji adalah sosok yang sangat mulia, jauh dari gemerlap media, sosok pemimpin yang berkorban untuk kepentingan umat, pemimpin rohani yang keikhlasannya tak tertandingi.