Bagaimana Hukum Chattingan dengan Pacar di Bulan Ramadhan? Simak Penjelasan Ustadz Hanan Attaki

- 31 Maret 2022, 09:09 WIB
Ustadz Hanan Attaki menjelaskan tentang hukum chattingan dengan pacar di Bulan Ramadhan.*
Ustadz Hanan Attaki menjelaskan tentang hukum chattingan dengan pacar di Bulan Ramadhan.* /Insatgram.com/@ usthananatttaki_booster/

KABAR PRIANGAN – Selama menjalani ibadah puasa, tentunya kita harus menahan hawa nafsu, termasuk nafsu syahwat agar puasa kita terjaga.

Otomatis, kita harus menjaga hubungan kita dengan pasangan agar puasa kita terjaga dari hadirnya nafsu di dalam diri. Kita pun tentunya harus menjaga jarak dari pasangan kita.

Namun, bagaimana bila secara fisik kita sudah menjaga jarak, namun tetap melakukan komunikasi melalui telepon. Misalnya chattingan dengan pacar ?

Baca Juga: Raffi Ahmad Datangkan Ronaldinho untuk Memperkuat Rans Cilegon FC, Ini Komentar Marc Klok

Menurut Ustaz Hanan Attaki, berkomunikasi melalui media komunikasi dalam bentuk teks atau dikenal chatting secara umum sebenarnya sesuatu yang baik.

Dalam Islam, persoalan komunikasi ini juga sangatlah dianjurkan, karena termasuk dalam kategori bersilaturahmi.

Hal ini diterangkan dalam Alquran Surat Al baqoroh 262:

قَوْلٌ مَّعْرُوْفٌ وَّمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِّنْ صَدَقَةٍ يَّتْبَعُهَآ اَذًى ۗ وَاللّٰهُ غَنِيٌّ حَلِيْمٌ

Artinya:

Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi tindakan yang menyakiti. Allah Mahakaya, Maha Penyantun.

Baca Juga: Minyak Goreng Langka dan Mahal, Festival Minyak Kelentik Digelar di Banjar, Upaya Kembali ke Kearifan Lokal

Yang menjadi persoalan dalam komunikasi tersebut adalah kontennya. Jika chatting-nya berisi mesra-mesraan, cari perhatian dan terlalu intimate atau menghadirkan syahwat, tentunya tidak masuk ke dalam QS Al baqoroh: 262 di atas.

Jangankan dengan pacar, kata Ustadz Hanan, bahkan dengan teman saja jika yang dibicarakan adalam perkara syahwat, tentunya itu bisa membuat pahala puasa kita sia-sia.

“Jadi bukan soal dengan siapa chat-nya melainkan apa isi chatnya. Oleh karena itu, yang harus kita atur, jangan sampai chat-nya terlalu hal-hal yang personal, pribadi, yang sensitif, yang sebetulnya ada batasan antara laki-laki dan perempuan atau sesama jenis,” pesannya.

Baca Juga: MUI Kota Tasikmalaya Pastikan 1 Ramadan 1443 H Sabtu 2 April 2022, Bisa Jadi Keputusan Semua Ormas Islam Sama

Daripada puasa kita menjadi rusak, lebih baik mengantisipasi dan chatting dengan sesuatu yang bisa memotivasi untuk kebaikan.

“Intinya jangan chat yang sifatnya terlalu intimate dan berlebihan. Tapi coba jadikan chat kita sebagai watawa saubil haq, watawa saubis sobr,” papar Ustadz Hanan.

“Saling chat tentang kebenaran atau saling chat tentang memberi motivasi supaya sabar. Maka itulah chat-nya orang yang beriman. Semoga dengan seperti itu membuat kita dekat dengan derajat takwa,” pungkasnya.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah