KABAR PRIANGAN - Bus peziarah yang mengalami kecelakaan maut di Tanjakan Pari, Panumbangan Ciamis masih menjadi perbincangan hangat warga Tatar Galuh.
Sebabnya, selain sopir bus peziarah yang dikabarkan hilang, juga korban dari kecelakaan maut di Tanjakan Pari, Kec. Panumbangan Ciamis itu yang cukup banyak, yaitu empat orang tewas dan 48 luka-luka.
Salah seorang saksi mata, Agus warga setempat menceritakan detik-detik bus peziarah itu mengalami kecelakaan maut di Tanjakan Pari, Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Minggu, 22 Mei 2022.
Menurut Agus saksi mata yang melihat peristiwa kecelakaan bus tersebut, sebelum bus membabat mobil dan motor serta menghantam tiga rumah, bus maut tersebut terlihat oleng ke kiri jalan yang menurun di lokasi kejadian.
"Saya lihat bus itu oleng ke kiri jalan yang ada jurangnya," katanya.
Namun selanjutnya, kata dia, bus itu kemudian oleng ke kanan jalan dan menabrak sebuah pohon yang berada di pinggir jalan.
"Setelah menabrak pohon, bus belum berhenti tapi oleng lagi ke kiri jalan," ucapnya.
Agus melanjutkan, diduga sesaat setelah menabrak pohon di pinggir jalan, kemungkinan sopir membanting stirnya ke arah kanan lagi.
"Karena kecepatan laju bus itu cukup kencang akibat rem blong dan jalan menurun, kemudian menabrak mobil dan sepeda motor," jelasnya.
Agus menambahkan, setelah membabat mobil dan menggilas sepeda motor, bus bisa berhenti setelah menghantam tiga rumah warga.
Seperti diketahui, kecelakaan maut yang terjadi di Tanjakan Pari, Kecamatan Panumbangan, Ciamis terjadi pada Sabtu, 21 Mei 2022 sore menjelang magrib.
Saat itu, Bus maut yang membawa peziarah dari Balaraja Tangerang, Banten melaju dari arah Panjalu menuju Panumbangan.
Namun saat menuruni Tanjakan Pari, bus diduga mengalami rem blong sehingga sopir lepas kendali.
Laju bus kemudian tak terkendali sehingga menabrak sejumlah mobil dan motor yang terparkir di pinggir jalan. Laju bus tersebut baru terhenti setelah menghantam tiga rumah.
Akibat kecelakaan itu, enpat orang meninggal dunia dan 48 orang mengalami luka-luka. Dari 48 korban luka-luka ini, sebanyak 7 orang mengalami luka parah sehingga harus dirujuk ke rumah sakit.***