"Yang paling menonjol itu, logat bahasanya Jawa. Saya tidak akan lupa," ujarnya.
Saat ditanya, berapa orang pelaku perampokan, dirinya hanya melihat satu orang. Hanya saja dia mendengar ada beberapa orang lainnya di bawah (di lantai satu) yang saling berbicara.
"Karena saya disekapnya di lantai atas (lantai dua), jadi saya tidak mengetahui jumlah pelaku. Kayanya lebih dari dua orang, karena saya mendengar pembicaraan," kata Iin.
Ketika dirinya berhasil melepaskan ikatan pertama kali pun, kata dia, setelah mendengarkan situasi dibawah hening dan tidak ada aktivitas para pelaku.
"Barulah saya berani melepaskan diri, karena situasi di bawah sudah tidak terdengar ada perampoknya," ujarnya.***