Ini Dia Ciri-ciri Perampok yang Beraksi di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya

- 20 Juni 2022, 19:54 WIB
Petugas memasang garis polisi di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya yang mengalami perampokan pada Senin, 20 Juni 2022 dini hari. Ciri-ciri perampok saat ini sudah terungkap.*
Petugas memasang garis polisi di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya yang mengalami perampokan pada Senin, 20 Juni 2022 dini hari. Ciri-ciri perampok saat ini sudah terungkap.* /kabr-priangan.com/Aris MF/

KABAR PRIANGAN – Ciri-ciri perampok yang beraksi di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya terungkap.

Salah satu pelaku perampokan di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya tersebut bertubuh kurus atau kecil.

Selain itu, pelaku perampokan di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya yang saat beraksi menggunakan penutup muka serta berbaju serba hitam ini berlogat jawa.

Salah seorang korban penyekapan oleh perampok di Gedung Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, Iin menuturkan, meski tidak begitu jelas melihat, namun dari ciri-ciri fisiknya salah satu pelaku perampokan tersebut bertubuh kurus atau kecil.

Baca Juga: Dua Warga Ciamis Identitasnya Dicatut untuk Kredit Miliaran Rupiah ke Bank. Baru Tahu Saat Hendak Pinjam Uang

Pelaku ini menggunakan penutup muka serta berbaju serba hitam.

"Jadi kebetulan kepala saya tidak ditutup seperti dua teman lainnya (Sandi dan Haryadi). Jadi saya bisa melihat jelas satu pelaku yang mendorong saya," jelas Iin.

Bahkan yang paling mencolok, kata Iin, yaitu dari suara pelaku itu berlogat bahasa Jawa (Jawa tengah). Pelaku diperkirakan tinggi badan sedang dan berbobot badan 47 kilogram saja.

Baca Juga: RUU Tiga Provinsi Baru di Papua Akan Dibahas oleh Komisi II DPR RI. Ahmad Doli Targetkan Rampung Juli 2022

"Yang paling menonjol itu, logat bahasanya Jawa. Saya tidak akan lupa," ujarnya.

Saat ditanya, berapa orang pelaku perampokan, dirinya hanya melihat satu orang. Hanya saja dia mendengar ada beberapa orang lainnya di bawah (di lantai satu) yang saling berbicara.

"Karena saya disekapnya di lantai atas (lantai dua), jadi saya tidak mengetahui jumlah pelaku. Kayanya lebih dari dua orang, karena saya mendengar pembicaraan," kata Iin.

Baca Juga: Dampak Insiden GBLA, Dua Laga Terakhir Group C Dipindah ke Stadion Si Jalak Harupat, Nobar di Rumah Saja

Ketika dirinya berhasil melepaskan ikatan pertama kali pun, kata dia, setelah mendengarkan situasi dibawah hening dan tidak ada aktivitas para pelaku.

"Barulah saya berani melepaskan diri, karena situasi di bawah sudah tidak terdengar ada perampoknya," ujarnya.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x