KABAR PRIANGAN - Kelompok P4S Agribisnis As-Salam Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya mulai merintis usaha persilangan atau mengawinkan domba lokal dengan dorper asal Australia.
Sebagai langkah awal, peternak kelompok itu pun baru saja kedatangan lima ekor domba
yang terdiri dari dua ekor jantan dan tiga ekor betina.
Mereka mendatangkan domba yang dikenal sebagai domba pedaging terbaik dunia dan minim kandungan lemak itu dari Australia langsung.
Baca Juga: Sandy, Pimred Kabartegal.com Hilang. Sebelumnya, Izin Keluar Rumah untuk Jual Beli Mobil
Kelima ekor indukan domba seharga berkisar Rp 30 juta hingga Rp 35 juta per ekor itu tiba di Tasikmalaya akhir pekan lalu setelah terlebih dulu dikarantina di Kabupaten Cilacap Jawa Tengah selama 14 hari.
"Proses karantina menjadi SOP (standard operating procedure) untuk mendatangkan domba impor. Harganya ya kisaran Rp 30 juta per ekor sampai di kandang penangkaran," ucap Pandu Rahayu, SPd, pemilik Kelompok P4S Agribisnis As-Salam, Minggu 31 Juli 2022.
Menurut Pandu, karantina dilakukan untuk memastikan hewan itu terbebas dari virus. Selain lima indukan domba impor itu, ia pun membeli 45 ekor betina dan ekor jantan anakan hasil persilangan domba lokal dengan dorper (F-1) dari peternak yang telah lebih dulu mengawinkan domba tersebut.
Baca Juga: PTN BLU Unsil Tasikmalaya Harus Segera, Ditargetkan Terwujud Dua Tahun Mendatang
Ia berharap, upayanya itu bisa berperan dalam upaya memperbanyak stok domba berkualitas untuk kebutuhan pemenuhan permintaan pasar indukan maupun anakan domba, kebutuhan konsumsi daging domba serta perbaikan varietas domba lokal yakni domba garut yang sebelumnya ia kembangkan.