KABAR PRIANGAN - Innaalillaahi wa Innaa Ilaihi rajiuun. Kabar duka kembali menyelimuti Kabupaten Ciamis.
Baru beberapa hari lalu Pimpinan Pondok Pesantren Al-Qur’an Cijantung Kecamatan Cijeungjing sekaligus Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Ciamis KH Drs Ahmad Hidayat wafat, Sabtu 13 Agustus 2022, kali ini ulama sepuh Tatar Galuh lainnya tutup usia.
Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Al Ulfah Dusun Karanganyar Desa Rancah Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis, KH Anwar Sobandi bin KH Ahmad Sobandi, wafat Kamis 18 Agustus 2022 Pukul 03.10 WIB.
Baca Juga: Kali Pertama Setelah Pandemi Covid-19, Upacara Peringatan HUT RI di Ciamis Kembali Normal
KH Anwar Sobandi berpulang dalam usia 82 tahun, meninggalkan istri Hj Umi Kulsum, enam orang anak setelah seorang meninggal dunia, serta sejumlah cucu dan cicit.
Jenazah KH Anwar dimakamkan di Pemakaman Keluarga Babakan Dalem, kompleks pesantren, sekitar pukul 10.00. Hadir saat itu ribuan warga serta para alumni pesantren, sejumlah pejabat Pemkab Ciamis, Kapolsek Rancah, Danramil Rancah, Camat Rancah, serta Kepala Desa Rancah.
Turut datang bertakziah Bupati Ciamis H Herdiat Sunarya dan Mantan Bupati Ciamis H Iing S Arifin. Sebelumnya, jenazah disalatkan di masjid pesantren. Banyaknya warga yang melakukan takziyah dan menyalatkan Almarhum, membuat salat jenazah berlangsung dalam 16 sesi.
KH Anwar Sobandi wafat seiring usianya yang telah sepuh. Diperoleh informasi, pada Selasa 16 Agustus 2022 masih salat berjamaah Magrib di masjid. Namun Rabu 17 Agustus 2022 dini hari sekitar pukul 01.00 mengalami sakit hingga dibawa ke klinik setempat.
Dari rujukan klinik, KH Anwar Sobandi rencananya dibawa ke rumah sakit di Ciamis Kota pagi hari sekitar pukul 07.00. Tetapi sekitar pukul 03.00 tutup usia.
Salah seorang alumni Pondok Pesantren Al Ulfah, Drs H Didi Rasyidi MSi, mengatakan pihaknya sangat berduka dan kehilangan atas wafatnya KH Anwar. Selama ini KH Anwar dikenal sebagai ulama sepuh yang kharismatik serta istikomah dalam perjuangan agama Islam dan kebangsaan.
Baca Juga: Tiga Desa di Kecamatan Rancah Ciamis Kini Terhubung Jalan Hotmix, Panjangnya 9 Km
Didi berharap doa untuk Almarhum agar iman islamnya diterima Allah SWT. "Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, kembali kehilangan ulama besar. Semoga ahlak dan keistikomahan Almarhum menjadi itibar (pelajaran) bagi kita semua agar dapat meneladani Beliau," ucap Ketua Ikatan Alumni Pondok Pesantren Al Ulfah (Ikafa) Periode 1 itu kepada Kabar-Priangan.com/Harian Umum Kabar Priangan.
"Dengan telah wafatnya para ulama sepuh terdahulu, semoga kiprah dan perjuangannya diteladani oleh kaum Muslimin, generasi penerus Islam," kata Didi, mantan Anggota DPRD Ciamis yang kini Kepala SMK Maarif Sabilunnajat Rancah di Desa Cileungsir itu.
Pondok Pesantren Al Ulfah yang awalnya bernama Pondok Pesantren Babakan Ulfah berdiri sekitar tahun 1965-1966. Selama ini pesantren tersebut telah mencetak ribuan santri yang alumninya tersebar di berbagai daerah. Selain dari Kabupaten Ciamis dan daerah Priangan timur, juga Lampung Sumatra, Bandung, Jabodetabek, daerah-daerah di Jawa Tengah, dan lainnya.
Santri dari daerah luar Kabupaten Ciamis yang banyak menuntut ilmu di pesantren tersebut diantaranya berasal dari Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan dan sekitarnya. Sedangkan dari Jawa Tengah yaitu Kecamatan Dayeuhluhur Kabupaten Cilacap. Dua daerah tersebut berdekatan dengan wilayah Ciamis utara.
Meskipun merupakan pesantren salafiyah, materi yang diajarkan tak melulu kitab kuning, namun juga metode praktis seperti pengajaran kitab metode Amsilati. Bahkan pesantren ini menjadi tempat para santri mempelajari membaca Al-Qur'an metode Qiraati. Menantu KH Anwar, KH Yusuf Amin, merupakan Koordinator Cabang Qiraati Kabupaten Ciamis.
Sebelum pesantren tersebut berdiri, KH Anwar Sobandi sudah aktif dalam organisasi Nahdlatul Ulama (NU) terutama Gerakan Pemuda Ansor, berjuang dalam mempertahankan Indonesia dari pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI). Bahkan saat Orde Baru, ia merupakan pendukung berat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang disegani.*