“Belajar di kelas gak nyaman, karena takut roboh. Lihat saja kelas yang ada sudah ditopang kayu. Bila hujan saat belajar, maka suka bocor. Kalau bocor kami langsung pindah ke belakang,” papar Muhammad Ikbal.
Salah seorang guru di SDN Sinagar, Dede Yulianti, juga mengaku sangat waswas dan khawatir saat musim hujan seperti sekarang.
Hal yang paling ia takutkan, yakni kelasnya ambruk. Apalagi sampai timbul korban para siswanya. Ia pun mengaku sedih lantaran sudah bertahun-tahun atap ruang kelas sekolah juga disangga tiang agar tidak ambruk.
“Lebih daripada kata sedih melihat kondisi seperti ini. Kadang-kadang kalau lagi belajar turun hujan, lihat para siswa saling geser-geseran agar tidak terkena tetesan air yang bocor, sangat sedih sekali,” ungkap Dede.
Dede berharap kelas yang ambruk segera dibangun kembali. Begitu juga kelas yang terancam ambruk segera diperbaiki. Sehingga para guru dan siswa merasa nyaman dan tenang saat melakukan kegiatan belajar mengajar.
Baca Juga: Timnas Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Final Piala AFC U 17 2023, Meski Kalah 1-5 dari Malaysia
Adapun saat ini, ada inisiatif warga membangun kelas darurat, ia mengaku sangat bersukur guna kenyamanan dan keamanan proses pembelajaran.***