Baca Juga: Siswa Antusias Belajar, Meski di Kelas Darurat dari Bambu. Kadisdik: Sebanyak 876 Ruang Kelas Rusak
Karena kalau logo yang sudah diumumkan ke publik itu dicabut, akan muncul dua persoalan baru.
Pertama, kata dia, wujud konsistensi Pemkot terkait ini lemah. Yang kedua, berarti ada hal koordinasi yang tidak dijalankan dengan baik," katanya.
Dengan adanya polemik ini, menurut Bode merupakan pembelajaran sangat berharga untuk tahun berikutnya.
“Terkait logo hal yang menjadi prinsip. Untuk itu, sediakan ruang baru bagi teman-teman desain grafis, seniman, kesenian, dan sebagainya yang aware terhadap Kota Tasikmakaya,” katanya.
"Setidaknya ada kesempatan bersama, logo ini mau apa. Ada semacam fokus grup diskusi, ada ruang-ruang kajian, mimbar-mimbar akademis, termasuk sayembara, itu jalan paling aman," katanya
"Untuk sayembara, nanti tinggal memilih siapa tim kuratornya, tim jurinya siapa. Itu akan menghindari hal-hal yang sifatnya subjektifitas," tambahnya.***