Waspadai Longsor Susulan, SDN 2 Parungponteng di Kabupaten Tasikmalaya Dikosongkan

- 30 Oktober 2022, 23:08 WIB
SDN 2 Parungponteng di Desa Girikencana Kecamatan Parungponteng Kabupaten Tasikmalaya direkomendasi untuk dikosongkan dan tidak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar menyusul terjadinya longsoran yang tidak jauh dari lokasi sekolah, Minggu 30 Oktober 2022.*
SDN 2 Parungponteng di Desa Girikencana Kecamatan Parungponteng Kabupaten Tasikmalaya direkomendasi untuk dikosongkan dan tidak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar menyusul terjadinya longsoran yang tidak jauh dari lokasi sekolah, Minggu 30 Oktober 2022.* /kabar-priangan.com/Aris MF/

KABAR PRIANGAN - SDN 2 Parungponteng di Desa Girikencana, Kecamatan Parungponteng, Kabupaten Tasikmalaya terpaksa harus dikosongkan dan untuk sementara waktu tidak digunakan kegiatan belajar mengajar (KBM).

Penyebabnya tiada lain karena sekolah tersebut berada di kawasan lokasi terancam bahaya bencana tanah longsor. Akibatnya, KBM di SD tersebut harus pindah sementara.

Hal ini sesuai dengan rekomendasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya yang meminta agar bangunan SDN 2 Parungponteng dikosongkan karena kondisinya saat ini cukup membahayakan.

Baca Juga: Jalan Parungponteng Longsor, Dua Rumah Hancur dan Akses Transportasi Terputus Total

"Untuk sementara waktu, kami minta sekolah dikosongkan dulu, karena berpotensi terjadi longsor susulan. Untuk teknis belajar sudah diserahkan ke Dinas Pendidikan," jelas Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Kurnia Trisna Somantri, Minggu 30 Oktober 2022.

Ia menuturkan, bencana tanah longsor di Desa Girikencana, Kecamatan Parungponteng telah menggerus jalan yang menghubungkan Parungpoteng dengan Kecamatan Cibalong.

Longsor itu, kata dia, tidak hanya menyebabkan jalan terputus, melainkan mengancam bangunan sekolah yang akhirnya tidak boleh ada kegiatan belajar mengajar untuk menghindari bahaya longsor.

Baca Juga: Festival Cihideung 2022 Sukses Digelar, Warga Cihideung Mengeluh. Konser Musik Bikin Warga Tak Bisa Istirahat

"Bangunan sekolah masih utuh. Namun ditemukan retakan jalan yang menjalar dan sudah ada di pinggir gerbang sekolah," kata Kurnia.

Ia menyampaikan, jajarannya bersama dinas terkait sedang berupaya menanggulangi lokasi longsor tersebut dan mengamati setiap perkembangan pergerakan tanahnya.

Kondisi saat ini, kata Kurnia, relatif aman, kendaraan roda dua yang mau melintasi jalan yang terdampak longsor diarahkan melewati halaman sekolah.

Baca Juga: Intip Resep Tempe Katsu Saus Asam Manis Pedas, Wajib Coba Rasanya Seenak Ayam!

Pihaknya dalam beberapa hari ini melihat perkembangan retakan tanah tersebut. Jika tidak melebar lagi, tidak menutup kemungkinan sekolah bisa digunakan lagi dan kegiatan belajar mengajar bisa kembali normal.

Kurnia menyampaikan, bencana tanah longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah Tasikmalaya, Rabu 26 Oktober 2022 lalu tersebut menyebabkan jalan terputus, kemudian rumah warga terancam bahaya longsor.

Hasil kajian, kata dia, daerah tersebut rawan terjadi longsor. Terakhir pada 2020 juga pernah terjadi pergerakan tanah di kawasan itu dan masuk daerah rawan.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x