Tanaman Padi di Garut Terdampak Banjir dan Longsor Gagal Panen

- 24 Oktober 2022, 20:55 WIB
Kabid Sarana Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan. Dinas Pertanian Kabupaten Ardhy Ferdian menyatakan ketersediaan pupuk aman.
Kabid Sarana Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan. Dinas Pertanian Kabupaten Ardhy Ferdian menyatakan ketersediaan pupuk aman. /kabar-priangan.com/Dindin Herdiana /

KABAR PRIANGAN - Lahan pertanian gagal panen yang disebabkan musim hujan, di antaranya banjir dan longsor relatif kecil jika dibandingkan dengan lahan pertanian yang ada di wilayah Kabupaten Garut. 

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pertanian Garut, Beni Yoga, Senin 24 Oktober 2022. 

"Laporan yang kemarin kami terima masih sedikit. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi. Daerah Singajaya dan Banjarwangi Garut selatan sekitar 3 hektare, terus Samarang sekitar 2 hektare, Ya totalnya sekitar 5 hektare lah. Ini laporan tanaman padi," ujar Beni Yoga. 

Baca Juga: Intensitas Hujan di Garut Melebihi Daya Serap, Warga Diminta Waspadai Potensi Bencana

Ia menuturkan, jika dipersentasekan pun terlalu kecil. Adapun yang terdampak sebagian besar lokasinya berada di bantaran sungai. 

"Mereka masih bisa produksi walaupun hasilnya tidak sesuai dengan harapan. Kalau di lahan holtikultura atau sayuran mereka terkena longsoran. Ini rata-rata di daerah miring," ucapnya. 

Beni menyebutkan, dari awal sudah diimbau supaya jangan menanam di daerah kemiringannya cukup bahaya rawan longsor. 

Baca Juga: Wabup Temukan Seribu Lebih Ruang Kelas di Garut Rusak, Di Data Dapodik Hanya Tercatat 50

Sementara itu, Kabid Sarana Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan pada Dinas Pertanian Garut, Ardhy Ferdian, menyampaikan, persediaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Garut sebenanrnya tidak langka. 

Bahkan bisa dikatakan aman hingga akhir tahun 2022 dan awal tahun 2023 atau sampai bulan Desember 2022 hingga Januari 2023 mendatang.

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x