KABAR PRIANGAN - Buah kerja sama Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat dan DPRD Jawa Barat, provinsi ini mencatatkan rekor sebagai provinsi pertama di Indonesia yang menyetujui bersama Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Jabar tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2023.
Hal tersebut menjadi catatan terbaik eksekutif dan legislatif dalam penyusunan raperda APBD karena biasanya persetujuan bersama selalu ditandangani akhir November.
Banyak hal yang menjadi nilai plus dengan percepatan pesetujuan bersama Raperda APBD Jabar tersebut. Selain kinerja Pemdaprov Jabar dengan seluruh perangkatnya bisa lebih baik, berbagai program pembangunan dapat dilaksanakan pada awal tahun. Hal itu membuat penyerapan anggaran tinggi dan ekonomi bergerak lebih cepat pula.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil sendiri mengatakan sangat mengapresiasi kinerja yang disebutnya luar biasa tersebut.
"Kami apresiasi kinerja luar biasa ini. Kami mengucapkan terima kasih pada Pimpinan Fraksi di DPRD Jabar, Pimpinan Komisi dan seluruh yang terlibat," ujarnya saat menyampaikan pendapat akhir dalam Rapat Paripurna DPRD Jabar di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, baru-baru ini.
Ia pun berharap eksekutif dan legislatif bisa menghadirkan kinerja yang lebih produktif mengantisipasi resesi global yang diperkirakan akan dirasakan pada 2023. "Walaupun 'diksi' dunia seakan menggelap, Insya Allah Indonesia tetap terang benderang," ucap Gubernur yang biasa disapa Kang Emil itu.
Baca Juga: Tim Sancang Polres Garut Bekuk Pencuri Motor Pengunjung Cafe
Sementara itu, saat menyampaikan pendapat akhirnya Gubernur Jabar juga menyebutkan volume anggaran 2023 direncanakan Rp34,39 triliun, target pendapatan daerah sebesar Rp33,52 triliun yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan lain-lain.