Sementara itu, Plt. Kepala Sekolah SLB Negeri Pembina Isaris Arwianti mengatakan "pabrik oksigen" yang berada di sekolahnya ditanam pada lahan seluas 3 hektare. Dia menyebut saat ini sudah ada sekitar 600 pohon buah-buahan yang telah ditanam di lahan kosong yang sebelumnya banyak ditumbuhi rumput dan ilalang hingga setinggi atap rumah.
Menurut Isaris, jika program ini dilakukan di seluruh sekolah yang berada di lingkungan KCD Pendidikan Wilayah VIII Jabar, terutama di SLB maka akan menjadikan SLB kian berkembang. Apalagi jika nantinya dilaksanakan di seluruh sekolah yang ada di Jabar.
Hadirnya "pabrik oksigen" juga, menurut dia, cocok diterapkan di SLB sebagai perwujudan kurikulum merdeka. Terlebih dalam kurikulum merdeka ada yang dinamakan kurikuler untuk mengembangkan pengetahuan siswa di luar jam pelajaran.***