Karena kata dia, proses penempatan pejabat itu logikanya akan digunakan oleh atasan untuk membantu dirinya dalam menjalankan roda kepemimpinannya.
“Seperti kepala daerah atau presiden yang baru, tentu akan memilih orang-orang yang sesuai dengan kebutuhannya, untuk membantu kepemimpinannya,” kata pria yang akrab disapa Dekom ini.
Nah ini, kata dia, wali kota sudah mau berhenti dari jabatannya, lalu melakukan rotasi dan mutasi. “Ini kan aneh. Bahkan akhirnya mengundang tanda tanya, ada apa dibalik rotasi dan mutasi ini,” kata dia.
Baca Juga: Ditinggal Pemiliknya, Rumah di Banjarwangi Garut Hangus Terbakar
Apalagi setelah rotasi dan mutasi ini, kata Dekom, berkembang isu, ada pejabat yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya maupun keahliannya.
“Makanya, kami sangat setuju jika Pj Wali Kota melakukan evaluasi atas rotasi dan mutasi yang baru saja dilakukan di lingkungan Pemkot Tasikmalaya ini,” kata Dekom.***