Harga Hasil Pertanian Termasuk Kapolaga di Banjaranyar Ciamis Terjun Bebas, Jalan Rusak Salah Satu Penyebabnya

- 6 Desember 2022, 20:52 WIB
Rempah jenis kapol milik Wawan, salah seorang petani warga Dusun Cisarua, Desa Pasawahan, Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis, sedang dijemur menunggu kering untuk dijual.*
Rempah jenis kapol milik Wawan, salah seorang petani warga Dusun Cisarua, Desa Pasawahan, Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis, sedang dijemur menunggu kering untuk dijual.* /kabar-priangan.com/Istimewa/

Harga jual kelapa dari petani kini hanya mencapai Rp 700 per butir. Padahal, pada tiga bulan lalu harga kelapa di petani itu masih laku Rp 2.500 per butir. Sedangkan harga pisang nangka kini hanya Rp 1.000 per kilogram dari petani, dari semula harga Rp 3.500 per kilogram.

Wawan pun sangat berharap pemerintah segera turun tangan mengatasi hal ini. "Apalagi bagi kami sebagai petani di kampung untuk bisa bertahan hidup itu hanya mengandalkan dari hasil pertanian, tetapi kalau kejadiannya seperti ini entah mau bagaimana nasib para petani ke depannya," tuturnya.

Baca Juga: Panik Dikira Gempa Ternyata Tergerus Sungai Citanduy, Tembok Rumah Warga di Karangresik Tasikmalaya Roboh

Disampaikan Wawan, kemungkinan anjloknya harga jual hasil pertanian termasuk kapolaga di wilayah Desa Pasawahan Kecamatan Banjaranyar itu, salah satunya dipicu dampak dari infrastruktur jalan Kabupaten Ciamis yang sudah rusak parah. Hal itu berakibat ongkos angkut para tengkulak juga menjadi mahal.*

 

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x