Lokasi Rawan Pergerakan Tanah di Sumedang akan Dipasang Alat Deteksi Termasuk Bendungan Jatigede

- 3 Februari 2023, 13:19 WIB
Kunjungan dari Finlandia sebagai tindak lanjut kerja sama uji coba teknologi alat pemantau pergerakan tanah berbasis satelit dengan Pemkab Sumedang.
Kunjungan dari Finlandia sebagai tindak lanjut kerja sama uji coba teknologi alat pemantau pergerakan tanah berbasis satelit dengan Pemkab Sumedang. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN  - Pemerintah Kabupaten Sumedang menerima kunjungan digital startup di bidang teknologi satelit navigasi dan akurasi posisi dari Negara Finlandia.

Rombongan dari Finlandia itu diterima oleh Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir beserta jajaran di Gedung Negara.

"Alhamdulillah kemarin menerima rombongan Kang Ahmad Oki Mualim, pemilik perusahaan starup I/OVuo Oy dan CEO I/OVuo Oy Mr Roy Nyberg dari Helsinki Finlandia. Kunjungan ini sebagai tindak lanjut kerja sama uji coba teknologi alat pemantau pergerakan tanah berbasis satelit," ucapnya.

Baca Juga: Sekretaris dan  Pejabat Fungsional Kabupaten Sumedang Ikuti Bimtek Peningkatan SPIP

Nantinya alat tersebut akan diuji coba di Cadas Pangeran, Citengah dan Bendungan Jatigede untuk mendeteksi pergerakan tanah dalam skala sentimeter.

"Melalui alat ini Insya Allah kita akan memiliki teknologi sistem peringatan dini mengetahui pergerakan tanah, longsor serta deformasi Bendungan Jatigede. Sumedang banyak kawasan rawan pergerakan tanah sehingga sangat membutuhkan teknologi sistem peringatan dini ini," ujarnya.

Adapun kata dia, kerja sama dan uji coba ini selain melibatkan perusahaan dari Finlandia juga kolaborasi dengan ITB dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). 

Baca Juga: Pelaku Penikaman di Jalan Angkrek Sumedang Ditangkap Polisi 

Kunjungan ini sebagai tindak lanjut kunjungan ke Finlandia tahun lalu dan bertemu Kang Oki asal Pamekaran Rancakalong yang sedang studi S2 di Novia Autonomus Maritime Operation Turku Finlandia.

Sementara itu, Camat Sumedang Selatan Marlina mengatakan, Mr Roy Nyberg sangat senang sekali dengan apa yang dibicarakan Bupati Sumedang tentang Cadas Pangeran, Citengah, dan Jatigede.

"Kami sebagai kepala wilayah menjelaskan bahwa longsor juga terjadi saat tidak hujan seperti waktu longsor batu beberapa waktu lalu. Inilah yang Muspika sampaikan ke tamu dari Finlandia mereka sudah melihat, memantau dan memahami bahwa memang diperlukan alat untuk mendeteksi pergerakan tanah," ucapnya saat di temui di ruang kerjanya.

Baca Juga: Pemkab Sumedang Pamerkan Makanan Tradisional di Food Ethnic Festival

Selain itu lanjut Marlina, Mr Roy sangat salut dengan Cadas Pangeran. Mengingat tidak jauh dibawah jalur Cadas Pangeran ada penduduk dan mereka nyaman tinggal di sekitar Cadas Pangeran.

"Yang paling beresiko itu Cadas Pangeran atas ke jalan bawah, sampai Mr Roy itu juga geleng-geleng kepala. Karena resiko kehidupan disini yang menerima kondisi alamnya," sebut Marlina.

Mereka juga ingin tahu jenis bencana, kemudian bagaimana di Jatigede mereka juga ada kebijakan yang bisa memelihara kebutuhan air yang besar, hanya bupati menjelaskan bahwa itu bukan milik Sumedang itu kepentingan nasional. 

Baca Juga: Kepsek SMKN Situraja Sumedang Ajak Pengajar Minimalisasi Jamkos, Siswa Harus Bangun Subuh

Menurutnya, alat pendeteksi pergerakan tanah nantinya akan memberikan  maka apa yang harus dilakukan.

"Lokasinya harus ada kajian dulu kemudian ada MoU dulu kemudian ada survei ulang titiknya dimana. Kita juga masih belum tahu tahapan kajiannya seperti apa, karena rombongan hanya satu hari karena baru survey awal kemarin itu," ungkapnya.***

 

 

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x