Ia mengaku, wabah flu burung yang sempat terjadi di Tasikmalaya beberapa tahun kebelakang cukup merugikan peternak. Pasalnya ketika sudah ada satu ayam atau unggas yang terserang di satu kampung, maka dengan cepat menyebar pada ayam dan unggas lainnya.
"Sehingga jelas faktor kebersihan kandang perlu diperhatikan. Kami pun terus menambah asupan vitamin agar ayam-ayam disini kebal dari serangan virus dan penyakit," ujar Aam.
Pengelola peternakan unggas bebek Kelompok Tani Motekar Desa/Kecamatan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya, Dani (32) mengaku meski masih aman, tetapi kewaspadaan terhadap penyakit yang menyerang unggas terus dilakukan setiap hari. Selain kebersihan, pihaknya juga memastikan agar kondisi bebek selalu sehat melalui pemeriksaan.
Bila ada bebek yang terlihat sakit, maka pihaknya segera mengisolasi atau memisahkan bebek tersebut dari kawanan. Sehingga diharapkan tidak sampai menular pada unggas lainnya. "Alhamdulillah pak kita selalu periksa unggas secara rutin. Bila ada yang terlihat sakit, maka segera kita pisahkan," ucapnya.
Terkait kemunculan flu burung di Cirebon dan Cimahi, pihaknya mengaku cukup waswas. Meski demikian, ia berharap pemerintah segera turun tangan dan melakukan pencegahan. Terutama dalam menyiapkan obat-obatan dan vaksinasi untuk pencegahan flu burung.***