"Yang pertama, kami menagih janji-janji lembaga yang telah disepakati berisi 8 poin. Dan yang kedua, kami menuntut Dikti turun tangan langsung terkait permasalahan ini, karena kami merasa ditelantarkan oleh pihak kampus dan Dikti," tuntutnya.
"Kami akan memberikan sikap tegas kepada lembaga STMIK Tasikmalaya dan Dikti, jika tidak merealisasikan hak mahasiswa, kami akan gugat ke Pengadilan," tambahnya.
Pantauan wartawan Kabar Priangan, sedikitnya 400 mahasiswa kembali mengepung kampus berorasi menggunakan jaket Almamater merah.
Baca Juga: 10 Cara Mencari Siaran TV Digital Set Top Box Secara Manual
Dalam orasinya, para peserta aksi menyebut nama Sang Ketua Yayasan, Restu Adi Wiyono. Bahkan, dijadikan yel-yel.
Plt Ketua STMIK Tasikmalaya, Rahadi Deli Saputra mendatangi dan menenangkan para peserta aksi yang sempat memanas. Dirinya menjelaskan, bahwa Ketua Yayasan STMIK Tasikmalaya, Restu Adi Wiyono tidak bisa hadir karena dalam kondisi sakit.
"Tadi kami mendapat kabar bahwa kondisi Bapak Restu sedang sakit dan tidak memungkinkan untuk hadir," kata Rahadi saat berdialog dengan mahasiswa.
Atas pernyataan itu, para peserta aksi sontak meluapkan emosinya, karena merasa alasannya janggal hanya untuk menghindar saja.
Berbagai kekesalan ditumpahkan oleh mahasiswa karena Ketua Yayasan, Restu Adi Wiyono tidak hadir. Salah satunya menganggap sebagai prank.