Kendati demikian, pihak kampus STMIK Tasikmalaya dan Yayasan Visa Kinasya tidak muncul batang hidungnya sama sekali, pada aksi hari ini.
Ketidakhadiran Ketua Yayasan, Restu Adi Wiyono dan Plt Ketua STMIK Tasikmalaya Rahadi Deli Saputra menyulut emosi peserta aksi.
Sehingga peserta aksi melakukan sweeping ke beberapa ruangan dan menumpahkan semua fasilitas yang ada di dalamnya.
Pantauan wartawan Kabar Priangan, 40 bangku perkuliahan dan 13 meja kantor diangkut menuju lapangan oleh peserta aksi.
Bahkan, tidak sedikit bangku yang dibanting karena kekecewaan massa tidak berjumpa dengan Sang Ketua Yayasan dan Plt STMIK Tasikmalaya.
Korlap Aksi, Irfan Fauzi Nugraha mengatakan bahwa pihaknya akan terus melancarkan aksi jika pihak kampus dan yayasan tidak bertanggung jawab atas nasib mahasiswa.
Baca Juga: Tarif Lapak Pasar Ramadan, Para PKL di Tasikmalaya Bayar hingga Rp 400 Ribu Perhari!
"Setelah aksi 10 April kemarin, kami merasakan tidak ada hasil pertanggungjawaban hingga detik ini. Lalu, pihak yayasan butuh ruang dialog yang tenang, maka kami ajukan dialog dua kali lewat surat. Namun alasannya ada saja, jadi tidak digelar," kata Irfan saat diwawancara.
"Oleh karena itu, kami menggelar aksi sebagai bentuk kekecewaan mutlak karena merasa dipermainkan oleh Pak Restu dan menagih janji yang tempo hari disepakati," tambahnya.