Curah Hujan di Gunung Sawal Tinggi, Akibat Banjir Bandang Lebar Sungai di Panumbangan Ciamis Jadi 10 Meter

- 5 Mei 2023, 20:19 WIB
Akibat curah hujan tinggi, warga memilih mengungsi. Diketahui aliran sungai di Desa Panumbangan Ciamis dari lebar 1 meter kini menjadi 10 meter, seperti tampak dalam foto.*/kabar-priangan.com/Agus Pardianto
Akibat curah hujan tinggi, warga memilih mengungsi. Diketahui aliran sungai di Desa Panumbangan Ciamis dari lebar 1 meter kini menjadi 10 meter, seperti tampak dalam foto.*/kabar-priangan.com/Agus Pardianto /

KABAR PRIANGAN - Menghindari pontensi bencana banjir bandang, sedikitnya 140 keluarg di Dusun Nyangkokot RT 07 dan 08, RW 10, Desa/Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, pada Kamis 4 Mei 2023 malam menyelamatkan diri mengungsi ke beberapa titik posko pengungsian, seperti di Kantor Desa Panumbangan dan Masjid Miftahush Shalihin Panumbangan.

Sementara sebagian besar warga lainnya, memilih mengungsi ke rumah sanak saudaranya. Mereka terpaksa mengungsi menyusul adanya laporan bencana longsor di atas Gunung Syawal yang diduga menutup aliran Sungai Panjeleran yang dikhawatirkan berpotensi banjir bandang dan menerjang perkampungan warga.

Langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya korban jiwa jika terjadi banjir bandang mengingat debit air sungai Penjeleran masih besar dan bercampur material tanah dan bebatuan. Diketahui aliran sungai yang memiliki lebar 1 meter kini membesar dengan lebar menjadi 10 meter. Hal tersebut terjadi karena dampak banjir bandang yang menerjang sebagian lahan milik warga.

Baca Juga: Kasus Perempuan Tewas karena Jatuh dari Lift Bandara Kualanamu, YLKI: Hal Aneh Jika Tak Terdeteksi CCTV

Salah seorang warga Dusun Nyangkokot, Ujang, menyebutkan, banjir bandang yang tidak sampai ke pemukiman warga terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. "Memang akhir-akhir ini wilayah Ciamis termasuk Kecamatan Panumbangan terus dilanda hujan deras. Sehingga di atas Gunung Syawal diduga terjadi longsoran yang mengakibatkan banjir membawa material longsor dan menerjang sebagian lahan milik warga," kata Administratur Perhutani KPH Ciamis, Edy Satmoko, Jumat 5 Mei 2023.

Edy memastikan banjir bandang tersebut terjadi akibat curah hujan tinggi sehingga longsor di bibir sungai dan menggerus lahan sekitarnya kemudian tersendat. Menurutnya, sedikitnya 1,6 hektare lahan milik Perhutani di sepanjang aliran Sungai Panjaleran yang tergerus debit air yang tinggi. Pihaknya masih mendata terkait jumlah kerugian yang dialami oleh Perhutani.

Administratur Perhutani KPH Ciamis, Edy Satmoko (kanan).*/kabar-priangan.com/Istimewa
Administratur Perhutani KPH Ciamis, Edy Satmoko (kanan).*/kabar-priangan.com/Istimewa

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x