Network
KABAR PRIANGAN - Kasus meninggalnya seorang perempuan, Aisiah Sinta Dewi Hasibuan, karena kecelakaan terjatuh dari lift Bandara Kualanamu, Kabupaten Deliserdang, Sumatra Utara, beberapa hari lalu mendapat sorotan berbagai kalangan. Hal itu pun menjadi keprihatinan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).
Menurut Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi, ada beberapa catatan YLKI tentang peristiwa tersebut. YLKI menilai ini kejadian yang sangat ironis dan tragis terjadi di bandara sekelas Bandara Kualanamu.
Apalagi Bandara Kualamu telah dikerjasamakan dengan mitra asing (dari India). "Lalu apa hasilnya kerja sama tersebut jika untuk urusan infrastruktur sederhana saja mengalami kegagalan, malfungsi?" tutur Tulus dalam pernyataan pers dari Kantor YLKI, Jakarta, Jumat 5 Mei 2023.
Baca Juga: Penemuan Kerangka Manusia di Dalam Karung Gegerkan Warga Talegong Garut
Selain itu, lanjut Tulus, kecelakaan itu juga patut diduga karena tidak adanya perawatan yang rutin yang dilakukan pengelola bandara. Tulus menyebutkan hal yang aneh jika CCTV di lift tersebut tidak mampu mendeteksi keberadaan konsumennya, sehingga baru tiga hari kemudian ditemukan.
Hal lainnya, kecelakaan ini selain merugian korban hingga meninggal dunia, juga merugikan calon konsumen lainnya karena bisa menimbulkan rasa takut saat menggunakan lift di trmpat tempat umum. "Diduga lift Bandara Kualanamu tidak dilengkapi dengan BAS (Building Automation Sistem) yang berfungsi untuk mendeteksi/merekam segala kejadian di dalam lift tersebut. Padahal menurut regulasi, setiap lift di tempat umum, harus dilengkapi BAS," ujar Tulus.
Tulus juga menyebutkan kejadian kecelakaan di lift Bandara Kualanamu jelas bertentangan dengan Undang-Undang tentang Bangunan Gedung yang menyebutkan pengelola gedung harus menjamin keselamatan penggunanya, termasuk dalam menggunakan lift.
