Musim Kemarau Ini Puluhan Ribu Hektare Lahan Pertanian di Sumedang Berpotensi Kekeringan

- 30 Mei 2023, 13:48 WIB
Salah satu lahan pesawahan tadah hujan, di wilayah Kabupaten Sumedang, yang kini sudah mulai tidak terairi.
Salah satu lahan pesawahan tadah hujan, di wilayah Kabupaten Sumedang, yang kini sudah mulai tidak terairi. /kabar-priangan.com/DOK Taufik Rohman/

 

KABAR PRIANGAN - Memasuki musim kemarau ini, puluhan ribu hektare lahan pertanian di wilayah Kabupaten Sumedang, berpotensi mengalami kekeringan.

Sebab berdasarkan data monografi yang dimiliki Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Sumedang, lahan pertanian yang berpotensi gamblung atau tak akan tergarap selama musim kemarau itu, luasnya bisa mencapai 69.016 hektare.

Puluhan ribu hektare lahan pertanian yang bakal kekeringan selama musim kemarau ini, tersebar hampir di 26 kecamatan, terutama di wilayah Kecamatan Tomo, Ujungjaya, Jatinunggal, Conggeang, Buahdua, dan Jatigede.

Baca Juga: Rancakalong Sumedang Terpilih Sebagai Pilot Project Program Klaster Desa Produktif di Indonesia

Potensi lahan yang akan terlantar pada musim kemarau ini, tentunya dibenarkan pula oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan pada DPKP Kabupaten Sumedang, Nunung Satia.

"Sesuai data yang kami miliki, lahan pertanian yang berpotensi tidak dapat diolah selama musim kemarau itu diperkirakan bisa mencapai enam puluh ribuan hektare lebih," kata Nunung, Selasa, 30 Mei 2023.

Puluhan ribu hektare lahan yang berpotensi tidak dapat diolah karena tidak ada pengairan ini, kata Nunung, secara teknis terbagi dalam empat kategori.

Baca Juga: Masyarakat Sumedang Diminta Ikut Berpartisipasi dalam Pengawasan Pemilu

Pertama kategori sawah tadah hujan seluas 4.422 hektare, kedua lahan tegalan seluas 31.805 hektare, ketiga lahan perkebunan seluas 3.154 hektare, dan ke empat kategori hutan negara seluas 29.635 hektare. 

"Jika melihat informasi prakiraan cuaca dari BMKG, musim kemarau di Sumedang ini diperkirakan akan terjadi antara bulan Juni dan Juli 2023. Dengan begitu, sebentar lagi puluhan ribu hektare lahan tersebut sudah tidak akan terairi," ujar Nunung.

Sebagai langkah antisipasi dalam menghadapi musim kemarau, sambung Nunung, DPKP Kabupaten Sumedang, sejauh ini telah memberikan peringatan dini kepada para petani melalui para penyuluh dan petugas POPT.

Baca Juga: Genangan Air Dampak Disposal Tol Cisumdawu di Rancakalong Sumedang Mulai Disedot

Nunung menyebutkan, peringatan dini yang telah disampaikan kepada para petani ini diantaranya, jangan memaksakan diri untuk menanam padi pada sawah tadah hujan.

Para petani yang biasa mengolah sawah tadah hujan, kini mulai diarahkan untuk beralih komoditas tanam dari padi ke tanaman palawija yang tidak banyak membutuhkan pengairan.

"Dalam mengadapi musim kemarau ini, kami minta para petani bisa manfaatkan air secukupnya, kemudian bersihkan semua saluran air, dan mencoba untuk beralih komoditas tanaman, dengan mencari tanaman pangan yang tidak banyak memerlukan air," tutur Nunung.

Baca Juga: Wabup Sumedang Hadiri Tabligh Akbar dan Haul Pendiri Yayasan Al Ma’soem

Dengan adanya imbauan ini, Nunung berharap para petani tidak akan mengalami kerugian, dan lahan mereka bisa tetap tergarap dengan komoditas lain yang bisa lebih tahan ditanam pada musim kemarau. 

"Tak hanya itu, sebagai upaya penanggulangan untuk menghadapi musim kemarau, Bidang Sarana dan Prasarana DPKP juga telah memberikan bantuan pompa air ke kelompok-kelompok tani," ujarnya.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x