KABAR PRIANGAN - Di balik keberhasilan Marsini, siswi Kelas V SD Negeri 2 Kertamukti Desa Kertamukti Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran Jawa Barat yang lolos ke ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) Tahun 2023 Bidang Matematika Tingkat Nasional, ada seorang ayah yang bertaruh nyawa di ujung pohon kelapa. Pasalnya, orangtua Marsini bekerja sebagai penderes kelapa, profesi berisiko tinggi bahkan selama ini banyak penderes yang mengalami kecelakaan akibat jatuh dari pohon kelapa.
Marsini ditakdirkan lahir dari keluarga yang kurang mampu. Ayah Marsini bernama Darjo berusia 60 tahun, sedangkan ibunya bernama Talem (52). Sehari-hari Darjo bekerja sebagai petani yang berpenghasilan kadang tak menentu, sedangkan Talem ibu rumah tangga.
Darjo mengatakan, meski sudah cukup tua, dirinya terus semangat bekerja untuk menyekolahkan anaknya termasuk Marsini. "Mau enggak mau itu kewajiban saya sebagai orangtua harus terus mendukung anak saya sekolah," kata Darjo saat diwawancarai kabar-priangan.com/ Harian Umum Kabar Priangan di rumahnya, Sabtu 12 Agustus 2023.
Darjo menyadari dirinya tidak sekolah. Namun ia tidak ingin anaknya sama seperti orangtuanya. "Ya, jadi cukup saya saja yang tidak sekolah, kalau untuk nak saya sebisa mungkin harus sekolah, Alhamdulillah berkat dukungan terutama keluarga, Marsini bisa lolos ke lomba nasional," katanya.
Darjo Awalnya Tak Mengerti Apa OSN
Darjo sendiri awalnya tidak paham apa itu Olimpiade Sains Nasional. Tapi dirinya mendengar bahwa itu adalah sebuah prestasi sehingga langsung terharu. "Saya malah tidak tau apa itu OSN, tapi setelah banyak guru dan tetangga yang ngobrol bahwa itu sebuah prestasi, tentu saya sebagai orangtua banggalah," tuturnya.