Pusat Pemberdayaan Perdesaan ITB Perkenalkan Konsep Hunian Apung, Ini Manfaatnya

- 28 September 2023, 09:11 WIB
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB memperkenalkan konsep hunian apung untuk antisipasi banjir di lahan milik ITB Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang.
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB memperkenalkan konsep hunian apung untuk antisipasi banjir di lahan milik ITB Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang. /kabar-priangan.com/DOK /

KABAR PRIANGAN - Pusat Pemberdayaan Perdesaan (P2D) Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Bandung (ITB) memperkenalkan konsep hunian apung di lahan milik ITB Desa Haurgombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang.

Ketua Projek Pengabdian Masyarakat ITB, Endra Susila mengatakan, ide dasar hunian ini adalah memberikan solusi bagi daerah rawan banjir dengan menggunakan rumah apung sebagai alternatif. 

"Saat ini, konsep ini masih dalam tahap prototipe, tetapi dapat dikembangkan sesuai kebutuhan. Hunian apung ini dirancang dengan sangat baik," ucap Endra Dosen Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB usai memperkenalkan konsep hunian apung dilahan milik ITB Desa Haurgombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Rabu 27 September 2023.

Baca Juga: Dandim 0610 Sumedang Kunjungi Pondok Pesantren Asy-syifaa Wal Mahmudiyyah

Endra mengaku, saat terjadi banjir, rumah akan naik, dan saat air surut, rumah tersebut akan kembali ke posisi semula seperti rumah biasa. 

"Proses pembangunan rumah dengan ukuran 3x3 meter persegi membutuhkan waktu sekitar 2 hingga 3 minggu dengan anggaran sekitar 13 juta rupiah. Desain rumah ini menekankan aspek tradisional untuk memberikan keindahan pada hunian tersebut," tambahnya. 

Menurutnya, salah satu aspek penting dari hunian apung ini adalah daya apungnya. Untuk menjaga biaya terjangkau, tim inovasi menggunakan drum-drum air yang relatif murah namun memiliki daya angkat yang besar. 

Baca Juga: Pj Bupati Sumedang Buka Suara Soal Sebutan Pangeran untuk Dony-Erwan

"Ini merupakan langkah cerdas dalam membuat teknologi ini dapat diadopsi secara luas. Pengembangan lebih lanjut dapat melibatkan teknologi canggih seperti listrik tenaga surya dan konektivitas internet. Teknologi ini idealnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas, terutama oleh instansi yang tertarik untuk mengadopsinya," ujarnya. 

Kendati demikian, lanjut Endra, hunian apung ini telah diuji coba oleh pejabat setempat seperti Camat Pamulihan Rohana, Kades Haurgombong Dadang, dan Dekan SITH. Meskipun bangunan sempat tenggelam karena beban, tetapi kapasitas angkatnya tetap besar, menunjukkan potensi besar dalam mengatasi banjir.

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x