Kelompok Keahlian Sains Dan Bioteknologi Tumbuhan ITB Menggelar Pelatihan Hidroponik di Gunung Geulis

- 10 Oktober 2021, 20:00 WIB
Kelompok Keilmuan Sains dan Bioteknologi SITH ITB menggelar pelatihan hidroponik dengan tema 'Inisiasi Penerapan Sistem Hidroponik dalam Produksi Sayuran di Desa Jatiroke untuk Percontohan Bagi Masyarakat Sekitar Gunung Geulis.
Kelompok Keilmuan Sains dan Bioteknologi SITH ITB menggelar pelatihan hidroponik dengan tema 'Inisiasi Penerapan Sistem Hidroponik dalam Produksi Sayuran di Desa Jatiroke untuk Percontohan Bagi Masyarakat Sekitar Gunung Geulis. /kabar-priangan.com/Devi Supriyadi/

KABAR PRIANGAN - Kelompok Keahlian Sains dan Bioteknologi Tumbuhan, SITH Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar pelatihan hidroponik dengan tema Inisiasi Penerapan Sistem Hidroponik dalam Produksi Sayuran di Desa Jatiroke, Sabtu 9 Oktober 2021. Kegiatan ditujukan untuk percontohan bagi masyarakat sekitar Gunung Geulis.

Ketua Pelaksana Program Pengabdian Masyarakat, Dr. Trimurti Hesti Wardini mengatakan pelatihan ini sebagai program pengabdian kepada masyarakat, yang dimulai dengan penyampaian teori mengenai sistem hidroponik dan nutrisi tanaman oleh salah satu anggota KK Sains dan Bioteknologi Tumbuhan, SITH ITB, yaitu Yeyet Setiawati, Ir., M.P. 

"Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pembuatan dan pemasangan instalasi percontohan sistem hidroponik, oleh owner Casa Farm, yaitu Budi Haryana Hidayat, S.Si. Pembuatan sistem hidroponik ini meliputi, penyemaian benih, termasuk pemilihan jenis tanaman dan nutrisi yang sesuai, pembuatan larutan nutrisi yang dipilih, pemeliharaan tanaman, termasuk pengecekan kondisi larutan nutrisi secara berkala dan pemanenan tanaman," ujarnya. 

Baca Juga: Korban Bencana Pergerakan Tanah di Tanjungwangi Sumedang akan Segera Relokasi

Dr. Trimurti menambahkan, sistem hidroponik dapat menjadi salah satu solusi bagi pengembangan tanaman sayuran dengan berbagai kelebihan dibandingkan sistem pertanian konvensional. Pada prinsipnya, tanaman dapat hidup di medium penanaman karena tersedianya nutrisi. Faktor nutrisi menjadi salah satu faktor penentu yang paling penting dari hasil dan kualitas tanaman.

"Larutan nutrisi yang paling mendasar adalah Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg) dan Sulfur (S) yang juga dilengkapi dengan mikronutrien," katanya. 

Menurutnya, pengalihan teknologi tepat guna untuk produksi sayuran dengan harapan dapat menuju ke arah pertanian organik kedepannya, menggunakan sistem hidroponik dapat diterapkan pada komunitas desa sekitar kawasan KHDTK Gunung Geulis.

Baca Juga: Objek Wisata di Sumedang Mulai Dibuka, Pengunjung Wajib Gunakan Aplikasi PeduliLindungi

"Dengan kegiatan ini, kami berharap agar petani milenial dan masyarakat peminat hidroponik di desa sekitar kawasan KHDTK Gunung Geulis dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pemanfaatan lahan dengan tidak merusak alam di sekitar wilayah kaki Gunung Geulis sebagai daerah yang harus selalu terjaga kelestariannya," katanya. 

Sementara itu, Dr. Rizkita Esyanti menyampaikan para peserta yang hadir juga dapat mengaplikasikan teknik budidaya hidroponik yang disampaikan, serta meningkatkan jiwa wirausaha untuk peningkatan taraf ekonomi wilayah sekitar KHDTK Gunung Geulis.

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x