KABAR PRIANGAN - Sejumlah pegiat disabilitas di Kota Tasikmalaya berinisiatif menawarkan usaha pertanian sebagai alternatif usaha dalam menunjang kemandirian dan mimpi mereka di masa depan.
Para pegiat yang berlatar belakang guru SLB, mahasiswa hingga komunitas Republik Aer, Pagar Asik dan Komunitas Kejar Mimpi Tasikmalaya itu menawarkan sektor itu mengingat lahan pertanian produktif di kota santri tergolong masih luas.
Jadi selain usaha kerajinan yang sudah mulai berjalan, mereka pun kini mulai menyasar sektor pertanian.
Baca Juga: Pemkot Tasikmalaya Gelontorkan Anggaran Rp1 Miliar untuk Pembangunan Kantor Damkar
"Awalnya kita merasa prihatin dengan masa depan ABK untuk merasakan kemandirian. Memang ada sejumlah perusahaan yang mau menampung SDM ABK, tetapi kan jumlahnya masih minim," kata Tata Tajudin, salah seorang pegiat disabilitas.
Pernyataan itu dikatakan dia usai menggelar launching Bina Tani ABK di Rumah Awan Vokasitani, kawasan Kelurahan Linggajaya Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya, Rabu 21 Februari 2024.
Pada launching itu, lebih dari 30 ABK dari tiga SLB yang meliputi SLBN Tamansari, SLB Bina Lestari dan SLB Bina Sejahtera melakukan penanaman pohon cabe rawit di atas lahan sekitar 30 bata.
Baca Juga: Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Tembus Hingga 120 Kasus, Warga Wajib Lakukan PSN
Para pegiat yang turut membimbing proses penanaman berharap, para ABK bisa terdorong untuk tahu tata cara mengelola usaha pertanian.
Sehingga setelah lulus sekolah nanti, mereka punya bekal keterampilan untuk menjamin masa depannya serta tak menjadi beban keluarganya kelak.