Peneliti BRIN Ungkap Angin yang Menerjang Rancaekek Sumedang Rabu Sore Bukan Puting Beliung, Tapi Tornado!

- 21 Februari 2024, 23:38 WIB
Angin puting beliung yang kemudian disebut angin tornado menerjang Rancaekek, Kabupaten Sumedang, Rabu 21 Februari 2024 sore.*/Istimewa/Dok. Netizen KP
Angin puting beliung yang kemudian disebut angin tornado menerjang Rancaekek, Kabupaten Sumedang, Rabu 21 Februari 2024 sore.*/Istimewa/Dok. Netizen KP /

KABAR PRIANGAN - Terjadinya angin besar berputar-putar yang di kalangan masyarakat dan media disebut angin puting beliung di Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung, dan Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu 21 Februari 2024 sore, mengagetkan banyak kalangan. Tak hanya warga, namun juga akademisi dan peneliti.

Hal itu pun mendapat perhatian serius pihak National Research and Innovation Agency atau Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Menurut Peneliti Climatologist at the Research Center for Climate and Atmosphere BRIN KST Samaun Samadikun, Cisitu, Bandung, Dr. Erma Yulihastin, pihaknya akan secepatnya meneliti hal tersebut dengan melakukan rekonstruksi dan investigasi.

Baca Juga: Videonya Viral, Angin Puting Beliung Terjang Kawasan Industri di Jatinangor Sumedang

Bahkan Erma menyebutkan kejadian tersebut bukan angin puting beliung, namun angin tornado. "Kami tim periset dari BRIN secepatnya akan melakukan rekonstruksi dan investigasi tornado Rancaekek pada hari ini (21/2). Kronologi foto-foto dan video dari masyarakat dan media sangat membantu periset dalam mendokumentasikan extreme event yg tercatat sebagai tornado pertama ini," tulis Erma dalam akun X @EYulihastin, Rabu 21 Februari 2024 malam.

Erma pun menyoroti kekuatan tornado dalam kejadian tersebut. Menurutnya, efek tornado beda dengan puting beliung. "Efek tornado: beda dg puting beliung, tornado punya skala kekuatan angin lebih tinggi dan radius lebih luas. Angin tornado minimal kecepatan angin mencapai 70 km/jam. Dalam kajian kami di BRIN, angin puting beliung terkuat: 56 km/jam," tuturnya.

Baca Juga: Angin Puting Beliung Terjang Sariwangi Tasikmalaya Sore Tadi, Genteng Beterbangan, Sedikitnya 10 Rumah Rusak 

Selain itu, lanjut Erma, perbedaan lainnya antara tornado dan puting beliung adalah durasi. "Dalam kasus puting beliung yg biasa di Indonesia, hanya sekitar 5-10 menit itu pun sudah sangat lama. Hanya ada satu kasus yg tidak biasa ketika puting beliung terjadi dalam durasi 20 menit di Cimenyan pada 2021," tulisnya.

Seperti film Twister

"Sudah pernah lihat film Twister 1996?" tulis Erma melanjutkan.

Film Twister merupakan film Hollywood produksi Warner Bros dan Universal Studios bertemakan bencana alam yang menceritakan dahsyatnya tornado di Amerika Serikat. Film yang diperankan Helen Hunt dan Bill Paxton dengan sutradara Jan de Bont dirilis pada 10 Mei 1996. Di negara Paman Sam tornado kerap terjadi, berbeda dengan Indonesia yang sering terjadi adalah angin puting beliung.  

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x