Kenaikan Harga Beras Tak Berdampak Pada Upah Buruh Tani di Tasikmalaya, Padahal Sudah Langka

- 6 Maret 2024, 19:00 WIB
Sejumlah buruh tani di Indihiang Kota Tasikmalaya sedang memelihara tanaman padi. Kenaikan harga beras tidak serta merta menaikan kesejahteraan buruh tani.
Sejumlah buruh tani di Indihiang Kota Tasikmalaya sedang memelihara tanaman padi. Kenaikan harga beras tidak serta merta menaikan kesejahteraan buruh tani. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Naiknya harga beras tidak berpengaruh pada meningkatnya kesejahteraan petani. Apalagi buruh tani yang mengandalkan penghasilan dari upah menanam padi. 

Menurut petani di Kota Tasikmalaya, yang merasakan untung dari kenaikan harga tersebut hanya pemilik lahan dan bandar beras.

"Buruh tani yang mengandalkan penghasilan dari upah menanam padi, membersihkan gulma dan lainnya dengan kisaran 50 ribu sampai beduk dzuhur, ya tetap saja begini," ujar Enok, seorang buruh tani di Kelurahan Sirnagalih Kecamatan Indihiang. 

Baca Juga: Jelang Ramadan, Harga Cabai di Kota Tasikmalaya Tembus Hingga Harga Tertinggi

Idealnya, kata dia, pemilik sawah kalau untung dari penjualan beras, upah buruh tani juga ikut naik. 

Karena, katanya, buruh tani saat ini terbilang sudah langka, sehingga perlu diberi penghargaan atau upah lebih besar. Naiknya upah buruh tani pun diharapkan bisa menjadi alternatif masyarakat agar tertarik mengelola pertanian.

Enok dan tiga rekannya memang tak punya pilihan dan tetap menjalani profesi yang telah digelutinya sejak puluhan tahun itu. "Harusnya ada bantuan untuk buruh tani di luar bansos yang memang saya sering terima," ucapnya.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x