Bikin Lezat Rasa Ketupat, Jelang Lebaran Air Tanjung di Kota Tasik Mulai Diserbu Warga

- 1 April 2024, 16:39 WIB
Jelang lebaran, pembelian air asin (air tanjung) di Kampung Air Tanjung Kelurahan Tanjung Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya mulai ramai.
Jelang lebaran, pembelian air asin (air tanjung) di Kampung Air Tanjung Kelurahan Tanjung Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya mulai ramai. /kabar-priangan.com/Asep MS/

KABAR PRIANGAN - Bulan Ramadan memberikan berkah tersendiri bagi masyarakat Kampung Air Tanjung Kelurahan Tanjung Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. 

Setiap menjelang lebaran warga di kampung tersebut kebanjiran berkah dari penjualan air asin (air tanjung) sebagai bahan pembuatan ketupat.

Diyakini masyarakat, ketika pembuatan ketupat menggunakan air tanjung, ketupat yang dihasilkan rasanya akan lain dari ketupat pada umumnya. Tekstur ketupat akan lebih kenyal dan lebih tahan lama, bahkan bisa tahan sampai lima atau tujuh hari.

Baca Juga: Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Terus Meningkat, Dinkes Tangani Ratusan Pasien

Tak heran, saat memasuki minggu terakhir Bulan Ramadan, banyak warga di daerah tersebut yang mulai menjajakan air tanjung. Bahkan banyak juga warga yang mulai menjajakan air tanjung dari awal-awal Ramadan. 

Alasannya kata warga, banyak konsumen yang sengaja membeli air tanjung lebih awal dikarenakan harganya lebih murah.

Warga yang datang untuk membeli air tanjung tak hanya dari Kota Tasikmalaya saja, banyak juga warga dari luar kota seperti Kabupaten Tasik, Ciamis dan Banjar, bahkan ada juga dari Bandung dan Garut serta beberapa kota lainnya.

Baca Juga: Lomba Dulag di Pusat Budaya Pagerageung Tasikmalaya Berhadiah Rp 10 Juta, Simak Persyaratannya di Sini!

Sedikit Rasa Asin

Agus (43) Ketua RT 03 RW 05 Cukang Tanjung mengatakan, air tanjung yang memiliki sedikit rasa asin ini sudah ada sejak lama. Namun untuk digunakan sebagai bahan pembuatan ketupat ramainya sejak sekitar tahun 2000 an awal.

Sejak itu ujar Agus, setiap menjelang lebaran banyak warga yang datang untuk mengambil air tanjung. "Awalnya di gratiskan, siapa saja boleh mengambil air dari sini tanpa harus dibayar," ujar Agus, Senin, 1 April 2024.

Namun kata Agus, semakin lama yang datang untuk mengambil air tanjung semakin banyak sehingga warga menilai keberadaan air tanjung bisa memberikan peluang mendapatkan pemasukan ekonomi bagi warga setempat sehingga wargapun sepakat untuk menjual air tanjung.

Baca Juga: Eres Ruslil Aeres Berpeluang Jadi Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya 2024-2029, Ini Alasannya

Sejak itu kata Agus, saat mau memasuki Lebaran, warga di daerahnya selalu ada kesibukan baru yaitu melayani pembelian air mirip saat sedang membagikan air bersih seperti yang biasa dilakukan pada musim kemarau.

"Banyak yang menjajakan air tanjung yang dikemas dengan berbagai bentuk penampungan mulai dari bak penampungan, menggunakan jerigen, drum hingga ditampung dengan menggunakan toren.

Agus menjelaskan, air tanjung yang ditampung oleh masyarakat tersebut selanjutnya dijual kepada masyarakat umum yang datang tidak hanya dari Kota Tasikmalaya saja tetapi juga dari beberapa daerah diluar Kota Tasik.

Baca Juga: Heri Hendriyana Tepis Rumor Maju di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024: Fokus Sosial Keagamaan

"Untuk satu jerigen ukuran lima liter, misalnya, biasanya dijual Rp.10.000 per jerigen. Kalau ukuran jerigennya lebih besar, tentu harganya lebih mahal, bisa mencapai Rp20 ribu," jelasnya.

Disebutkan Agus, penghasilan dari penjualan air kupat selama musim Ramadan untuk satu sumur bisa terkumpul hingga Rp10 juta. Uang itu tidak masuk ke saku pribadi, tapi dibagi-bagi sesuai kesepakatan yang telah dibuat bersama Karang Taruna setempat.

Dede Rudi (43) salah seorang warga setempat lainnya, menambahkan, dalam satu hari satu malam, dari satu sumur bisa disedot airnya sampai dua ribu liter. Uniknya kata dia, walupun banyak diambil, sumur air tanjung tidak pernah kering.

Baca Juga: Dua Orang Warga Cibalong Tasikmalaya Tewas Dalam Sumur, Diduga Menghirup Gas Beracun

Dijual di Pinggir Jalan

Padahal, selain dijual didekat mata airnya, air tanjung itu juga banyak dijual warga di pinggir jalan ditempat lainnya.

Saat ini kata dia, sedikitnya ada 27 titik pedagang air tanjung di sepanjang jalan menuju sumur mata air tanjung.

"Bahkan di luar Ramadan pun, air tanjung lebih sering dipakai warga untuk berendam, karena diyakini bisa menyembuhkan berbagai masalah di badan, seperti penyakit kulit atau lumpuh," ujar Agus.

Baca Juga: Dua Orang Warga Cibalong Tasikmalaya Tewas Dalam Sumur, Diduga Menghirup Gas Beracun

Yani (42) warga Pasangrahan Kelurahan Talagasari Kecamatan Kawalu Kota Tasik mengatakan, dirinya sejak lama selalu menggunakan air tanjung untuk kebutuhan pembuatan ketupat lebaran.

Alasannya kata Yani, selain teksturnya lebih lentur, rasanya juga lebih enak dan tidak cepat basi.

Selain untuk memasak ketupat lanjut Yani, air tanjung bisa juga digunakan mencampur adonan gorengan, seperti bala-bala atau gehu, dan rasanya pun jadi berbeda dari biasanya. " Ya untuk buat adonan makanan lainnya juga bagus," ujar Yani.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah