ADHD pada Orang Dewasa Dapat Mengganggu Kinerja dan Merusak Hubungan Sosial, Kenali 7 Gejala Berikut!

6 Juni 2023, 23:48 WIB
Ilustrasi: ADHD pada orang dewasa yang tidak ditangani dengan benar akan menjadikan penyintasnya merasa cemas atau depresi.*/pexels/Liza Summer /

KABAR PRIANGAN - Dikutip dari Cleveland Clinic, saat ini diperkirakan 2,5% orang dewasa di seluruh dunia menderita ADHD. Bahkan menurut sebuah penelitian tahun 2019, diagnosis ADHD pada orang dewasa meningkat empat kali lebih cepat dibandingkan diagnosis pada masa kanak-kanak.

"Ketika ADHD pada orang dewasa tidak ditangani, baik dengan terapi maupun obat-obatan, maka orang dewasa tersebut akan merasa tidak lengkap hidupnya, dan membiarkan sesuatu yang tidak lengkap dapat menyebabkan beberapa orang menjadi cemas atau depresi. Akibatnya sering kali terdiagnosis sebagai gangguan depresi atau gangguan kecemasan," ucap Spesialis Kesehatan Perilaku Anak, Dr. Michael Manos, PhD.

Dengan alasan tersebut, penting untuk melakukan serangkaian pemeriksaan sebelum menegakkan diagnosa dan memberikan penanganan. Sebelum dijelaskan lebih lanjut mengenai kesulitan orang dengan ADHD dalam memfokuskan diri pada sesuatu, kita harus mengenali dua bentuk perhatian (attention), yaitu automatic attention dan directed attention/ effortful attention.

Baca Juga: Apa itu ADHD atau GPHH? Berikut Tanda-tanda Gangguan yang Sering Terdiagnosa pada Anak Usia SD

1. Automatic attention

Automatic attention atau perhatian otomatis adalah bentuk perhatian yang muncul ketika kita berada dalam hal-hal yang kita sukai, karena kita menyukai suasana pagi yang cerah, secara otomatis kita akan memperhatikan sinar matahari yang masuk dari jendela atau merasa perlu untuk jalan-jalan ke luar rumah.

2. Directed attention/effortful attention

Directed attention atau perhatian yang terarah adalah bentuk perhatian yang memerlukan usaha sehingga disebut juga effortful attention. Pada bentuk perhatian seperti ini, seseorang tidak bisa hanya memperhatikan apa yang ia sukai. Misalnya, cuaca di luar memang cerah dan Anda ingin jalan-jalan ke luar rumah, tetapi Anda tidak mungkin melakukannya karena Anda memiliki tugas rumah yang harus dikerjakan.

Baca Juga: Viral Isu ADHD, Simak Penyebab dan Kemungkinan Kesembuhannya

Tugas-tugas itulah yang kemudian menjadi arah perhatian Anda, dan untuk menyelesaikannya Anda harus mengeluarkan upaya dan kontrol.

Umumnya manusia memiliki dua bentuk perhatian ini dalam berbagai tingkatan, tetapi ada juga orang-orang yang mengalami gangguan untuk memiliki dua bentuk perhatian ini.  Gangguan inilah yang disebut ADHD (Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder). "Orang dengan ADHD memiliki gangguan dalam mengarahkan (memfokuskan) perhatian," kata Manos.

"Mereka tidak dapat dengan mudah menggunakan perhatian yang terarah (directed attention), sehingga mereka menggunakan automatic attention untuk menjalankan tugas-tugas yang diberikan padanya.” lanjut Manos.

Automatic attention memiliki rentang waktu yang pendek, mudah menghilang dan mudah teralihkan. Pada orang dewasa, imbas dari automatic attention yang dilakukan berulang ulang sebagai substitusi dari directed attention adalah sebagai berikut:

Baca Juga: International Animal Rescue Sebut Polres Tasikmalaya Jadi Contoh Penanganan Kasus Penganiayaan Hewan di Dunia

1. Kurangnya perhatian terhadap detail

Ini mungkin tampak sepele, tetapi jika sangat sering terjadi bahkan hingga mengganggu kehidupan sehari-hari, ini adalah tanda ADHD. Sebagai contoh, Pasangan Anda yang ADHD lupa menaruh kunci mobil dan bertanya kepada Anda. Anda merinci dimana letak kunci tersebut (misalnya: ada di nakas, laci paling atas sebelah kanan).

Pasangan Anda tidak akan memperhatikan semua detail yang disebutkan tadi (ada di nakas, laci paling atas sebelah kanan), ia justru sibuk memperhatikan apa yang saat ini ada dihadapannya. Meskipun ia berada di depan nakas yang dimaksud, ia tidak langsung membuka laci paling atas sebelah kanan, ia akan mencarinya di atas nakas, atau bahkan tempat lain di sekitar nakas, alih-alih langsung membuka laci paling atas sebelah kanan.

2. Perhatian yang mudah teralihkan sehingga sulit tetap fokus pada tugas

Seorang penyintas ADHD sangat mudah beralih perhatian dari satu tugas ke tugas lainnya. Namun hal ini bukan berarti ia multi tasking, karena pada orang dengan ADHD, meskipun mudah berpindah dari satu tugas kepada tugas lain tetap saja ia tidak bisa menyelesaikannya hingga 100%. Hal yang demikian ini akan memicu rasa tertekan dan stress pada penyintas ADHD.

Baca Juga: Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman Kunjungi Ciamis, Ziarah ke Patilasan Raja Galuh di Karangkamulyan

Ini juga terjadi pada hal lain, Ia bisa saja tiba-tiba memperhatikan apa yang sedang terjadi di luar jendela ketika sedang berbicara pada Anda.

3. Sulit untuk menyelesaikan sesuatu

Poin pada nomor dua tadi, akan berimbas pada kesulitan penyintas ADHD dalam menyelesaikan sesuatu. Hal ini bisa terjadi bahkan untuk hal-hal yang simpel seperti memintanya mengambilkan korek api di dapur untuk menyalakan lilin ulang tahun. Di sepanjang koridor menuju dapur, ia bisa teralihkan pada hal lain dan lupa pada tugas utamanya, mengambil korek api.

4. Kesulitan mendengarkan

Berkomunikasi dengan orang ADHD juga merupakan tantangan. Karena bisa jadi apa yang orang dengan ADHD tidak memperhatikan apa yang sedang dibicarakan. Misalkan Anda sedang bercerita kisah yang kurang menyenangkan, ia bisa saja tiba-tiba tersenyum. Hal itu bukan berarti ia menyepelekan cerita Anda, tapi semata-mata karena perhatian yang teralih kepada hal lain yang membuat ia tersenyum saat itu.

5. Disorganisasi

Orang dengan ADHD memiliki kesulitan untuk mengorganisasikan sesuatu, membuat segala sesuatu menjadi rapi dan tertata adalah hal yang sulit bagi mereka. Misalnya, menaruh piring di dalam lemari gelas, bahkan termasuk tidak mampu merapikan dokumen di dalam komputer, file proposal dengan file laporan dimasukkan dalam satu folder yang sama atau bahkan semua file diletakkan begitu saja di desktop. Hal ini akan mempersulitnya saat mencari suatu file yang dibutuhkan di hari lain.

Baca Juga: Singapore Open 2023 Resmi Dimulai Hari Ini. Inilah Pemain Top Indonesia yang Ikut Berlaga

6. Penundaan

Pada masa lalu sebutan belajar SKS (sistem kebut semalam) akibat tidak pernah mencicil belajar adalah hal yang biasa. Jika hanya satu dua hal memang sepele tapi bagi penyintas ADHD, semua hal diperlakukan SKS, alias mepet waktu.

Menunda membalas pesan teks, menunda menelepon seseorang atau menunda berangkat ke suatu acara. Bisa saja orang dengan ADHD membuat alarm di ponselnya agar bisa bangun lebih pagi untuk bersiap lebih cepat, tapi alih-alih melakukannya, biasanya mereka cenderung mematikan alarm dan tidur kembali untuk kemudian panik ketika menyadari mereka terlambat.

7. Pelupa

Orang dengan ADHD akan mudah lupa apapun, lupa tanggal, lupa timer memasak, dan sebagainya bahkan lupa bahwa ia sudah pernah menceritakan satu hal pada orang yang sama berkali-kali. Hal ini akan merepotkan saat, ia lupa sesuatu yang penting seperti tanggal kontrol ke dokter, tanggal menikah, atau rincian-rincian tugas yang diberikan atasannya.

Baca Juga: Pencarian Traumatis Warga India Terhadap Keluarga yang Hilang di Lokasi Kecelakaan Tiga Kereta Api

8. Sering kehilangan barang

Akibat pelupa, orang ADHD mudah sekali kehilangan barang, bahkan meskipun baru saja meninggalkan ponsel di ruangan sebelah, ia bisa benar-benar lupa dimana menaruhnya terakhir kali.

Tentunya tidak setiap orang yang lalai, lupa atau tidak fokus dengan serta merta dianggap pasti seorang penyintas ADHD. Untuk mengetahuinya, harus dengan pemeriksaan yang dilakukan seorang yang ahli agak dapat terdiagnosa dengan tepat, apakah yang dialami adalah ADHD atau gangguan lain seperti gangguan suasana hati, gangguan kecemasan, gangguan disosiatif, dan sebagainya.*

 

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler