Hal itu dikatakan Ustadz Ishak Farid saat mengisi Kuliah Tujuh Menit (Kultum) Ramadhan di Masjid Abdullah Sobir Abu Thalib, Pondok Jati Indah Indihiang Kota Tasikmalaya, Jumat 22 April 2022.
Ustadz Ishak Farid menjelaskan, di 10 malam terakhir Bulan Ramadhan, seperti yang dikisahkan oleh Aisyah Ra, bahwa Nabi Muhammad akan mengencangkan ikat pinggangnya dan menguatkan lilitan sarungnya.
“Maksud dari mengencangkan ikat pinggangnya adalah menyedikitkan makan. Mengencangkan ikat pinggang agar tidak ada ruang untuk makanan di dalam perut,” kata Ustadz Ishak Farid.
Sementara maksud dari menguatkan lilitan sarungnya disini, lanjut Ishak Farid adalah bahwa Rasulullah di 10 hari terakhir Bulan Ramadhan tidak banyak tidur.
Langkah kedua yang dilakukan oleh rasulullah adalah menghidupkan malam-malamnya di Bulan ramadhan.
“Ini artinya di malam-malam itu rasulullah menghidupkan sunah, yaitu memperbanyak istighfar, banyak tilawah Alquran, juga memperbanyak dzikir kepada Allah,” katanya.
Baca Juga: Kemenag Tetapkan Kuota Haji per Provinsi, Paling Banyak dari Jawa Barat
Hal ketiga yang dilakukan oleh rasulullah setelah menyedikitkan makan dan menghidupkan malam, yaitu membangunkan keluarganya.***