Tugas orangtua inilah yang terlihat mudah namun sebenarnya sulit, karena membutuhkan kesabaran yang luar biasa.
Untuk itu, anak yang sholeh selalu berusaha mendoakan kedua orangtuanya karena ia tahu siapa yang paling berjasa dalam mendidiknya.
Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam HR. Ahmad no 10232
إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِيْ الْجَنَّةِ فَيَقُوْلُ : يَا رَبِّ أَنىَّ لِيْ هَذِهِ ؟ فَيَقُوْلُ : بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ
Baca Juga: PMGS Tegaskan Usulan Ibukota Garut Selatan Harus Melalui Kajian Semua Unsur
Innallaaha 'azza wajalla layar fa'uddarojaatu lil 'abdishoolihi fil jannati fayaquulu: yaa robbi anna lii hadzihi? fayaquulu: bistighfaari waladika laka
Sungguh, Allah benar-benar mengangkat derajat seorang hamba-Nya yang shalih di surga, maka ia pun bertanya: ‘Wahai Rabbku, bagaimana ini bisa terjadi?’ Allah menjawab: ‘Berkat istighfar anakmu bagi dirimu’
3. Berdzikir
Dzikir bermakna mengingat Allah. Dzikir dapat dilakukan bukan hanya pada saat setelah melaksanakan sholat saja, dzikir dapat dilakukan kapanpun dan di manapun.