Bahkan ketika pandemi Covid 19 melanda Indonesia, puisi sulit karya Sutardji yang berjudul Kucing menjadi pilihan anak-anak milenial yang menghabiskan masa isolasi bersama hewan kucing peliharaan, meski memiliki makna yang berbeda.
Puisi tersebut banyak dikutip di laman media sosial, bahkan ada yang menjadikannya sablonan kaos oblong atau t-shirt.
Selain sebagai penulis, Tardji juga seorang pembaca puisi yang sanggup membut penonton terkesima. Di panggung-panggung dan acara sastra, ia membaca puisi dengan gaya dan adegan yang khas. Para penikmat penampilan Sutardji Calzoum Bachri dimasa lalu pasti akan teringat juga dengan botol-botol bir di sisi panggung.***