KABAR PRIANGAN - Leukemia Granulositik Kronik yang sedang diperingati hari ini, 22 September merupakan jenis leukemia yang terjadi akibat adanya translokasi kromosom. Bagaimana sejarah penemuan translokasi ini? Simak sejarahnya pada artikel ini.
Temuan ini terungkap ketika mata tajam dari seorang predoktoral David A. Hungerford mendeteksi adanya cacat kecil pada kromosom dari sel darah pasien dengan jenis leukemia. Ini adalah cacat genetik pertama yang dikaitkan dengan kanker manusia yang spesifik.
Pada tahun 1959, belum ada alat untuk menganalisis gen individu. Para ilmuwan hanya memiliki teknik kasar untuk mempelajari kromosom, yaitu 23 pasang paket gen berbentuk batang yang berada di setiap sel darah dan jaringan.
Pada kisaran waktu yang berdekatan, Peter C. Nowell, seorang ahli patologi di University of Pennsylvania, sedang mempelajari sel leukemia di bawah mikroskop ketika ia melihat sel-sel yang sedang membelah.
Karena hanya sedikit memahami tentang kromosom, Nowell mencari seseorang untuk bekerja sama dengannya, dan ia bertemu dengan Hungerford, yang saat itu bekerja di laboratorium genetika Fox Chase dan sedang menulis tesis doktoralnya tentang kromosom.
Pertukaran DNA Kromosom 9 dan 22
Dilansir dari foxchase.org, saat melakukan penelitian mikroskopisnya, Hungerford membuat pengamatan penting bahwa sel-sel leukemia tertentu memiliki kromosom 22 yang pendek dan tidak normal. Penelitian selanjutnya ditemukan bahwa cacat tersebut berasal dari pertukaran (translokasi) DNA antara kromosom 9 dan 22.