Baca Juga: Polisi Amankan Pasangan Muda-mudi Pemeran Video Asusila yang Viral di Garut
Translokasi materi genetik sebagian lengan kromosom 9 yang memiliki segmen Abl (Abelson) menempel pada segmen BCR (Break Point Cluster) yang berada di lengan kromosom 22. Kejadian ini kemudian disebut dengan fusi BCR-ABL dan dua kromosom yang menempel disebut dengan kromosom Philadelphia, sesuai nama tempat penelitian tersebut berlangsung.
Sebagai akibat dari translokasi materi genetik kromosom 9 dan kromosom 22, terbentuk protein baru yang dinamakan tirosin kinase di lengan kromosom 22. Tirosin kinase ini merupakan protein yang menyebabkan kanker, mempercepat pembelahan sel (sel tumbuh di luar kendali) dan menghalangi perbaikan DNA.
Era Baru dalam Penelitian Kanker
Deskripsi Nowell tentang kromosom Philadelphia mengantarkan era baru dalam penelitian kanker meskipun faktor risiko yang menyebabkan terjadinya translokasi tersebut masih menjadi misteri.
Namun bukan berarti hasil penelitian ini tidak ada kelanjutannya. Melalui penemuan ini para peneliti merancang obat yang rasional. Pencarian akan obat LGK belum sampai tahap menyembuhkan pasien, akan tetapi peneliti berhasil menemukan zat penghambat lajunya fusi BCR-Abl (BCR-Abl Inhibitor) sehingga dapat menurunkan tirosin kinase.
BCR-Abl Inhibitor bernama imatinib mesylate ini sudah digunakan di seluruh dunia sebagai obat terapi target bagi pasien Leukemia Granulositik Kronik termasuk di Indonesia.***