Afgan Mengaku Mengalami Sleeping Eating Disorder, Apakah Itu?

- 1 Februari 2024, 20:00 WIB
Penyanyi ganteng dan terkenal, Afgan, bercerita tentang pengalaman mengalami Sleep-related Eating Disorder.*/Instagram/@afgan_
Penyanyi ganteng dan terkenal, Afgan, bercerita tentang pengalaman mengalami Sleep-related Eating Disorder.*/Instagram/@afgan_ /

KABAR PRIANGAN - Penyanyi berdarah Minang, Afgansyah Reza yang dikenal dengan nama Afgan, bercerita bahwa dirinya mengalami Sleep-related Eating Disorder. Hal itu ia ceritakan dalam podcast Goyang Lidah yang dipandu oleh komika Praz Teguh di kanal YouTube Deddy Corbuzier.

Afgan mengatakan bahwa setiap kali sedang tidur, dirinya terbangun lalu berjalan sempoyongan dan mencari makanan untuk ia makan. Hal itu ia lakukan tanpa sadar dan tidak bisa dikendalikan. Meski ia mengaku bahwa ia tahu apa yang sedang dilakukannya.

“Kayak tadi malem, gue bangun, lalu jalan goyang-goyang gitu, terus buka kulkas, gak ada apa-apa, terus gua akhirnya makan kue nastar, hampers waktu christmas kemarin,” cerita Afgan sambal sedikit menirukan gerakan ketika ia mengalami sleeping eating disorder tersebut.

Baca Juga: Afgan Cerita Pengalaman Ospek Saat SMA: Ditampar Sandal Jepit Berlumpur

Video tersebut tayang pada hari Selasa, 1 Februari 2024. Telah dintonton sebanyak lebih dari 400 ribu sejak enam jam penayangannya. Dan disukai oleh 13 ribu akun. Lalu sebenarnya apa itu Sleep-related Eating Disorder?

Sleep-related Eating Disorder

Dilansir dari myclavelandclinic.org, Sleep-related Eating Disorder (SRED) adalah gangguan makan yang terkait dengan tidur, menyebabkan seseorang makan disaat mereka sedang tidur. Dan orang tersebut memiliki sedikit ingatan atau sama sekali tidak dengan apa yang mereka lakukan.

Baca Juga: Bos Persib Bandung Bicara Pilkada Sumedang 2024: Punya Uang Atau Tidak, Saya Dukung Anak

Seseorang seringkali menyiapkan dan memakan makanan saat mereka sedang tidur. Karena dalam kondisi tertidur, hal tersebut dapat menimbulkan bahaya. Karena dapat mengakibatkan luka pada saat proses memasak, seperti luka bakar dan sayatan. Beberapa orang dengan kondisi ini juga bisa mengonsumsi zat non-makanan yang mungkin beracun.

SRED seringkali terjadi dengan gangguan tidur lainnya, misalnya sindrom kaki gelisah (Restless Leg Syndrom), dan merupakan salah satu jenis parasomnia, yaitu perilaku abnormal ketika tidur.
Untuk mengatasi gangguan tersebut, biasanya obat-obatan yang menjadi pemicu akan dihentikan, selain itu gaya hidup harus diubah, dan kelola stress dengan benar dan baik, untuk meningkatkan kualitas tidur.

Baca Juga: Sumedang Luncurkan City Branding untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x