Freddie Mercury Ungkap Jati Diri Lewat Bohemian Rhapsody

2 Juni 2023, 13:18 WIB
Freddie Mercury, vokalis band rock legendari asala Inggris Queen, ungkap jati diri lewat lagu Bohemian Rhapsody. /pikiran-rakyat.com/


KABAR PRIANGAN - Lagu Bohemian Rhapsody milik band rock legendaris yang berasal dari Inggris, Queen, diangkat menjadi sebuah judul film yang mengisahkan biografi penyanyi band itu, Freddie Mercury, dirilis pada tahun 2018, dan disutradarai oleh Bryan Singer.

Bohemian Rhapsody bukanlah lagu Queen yang paling hits, tapi lagu tersebut menggambarkan seluruh kehidupan Freddie Mercury melalui lagu itu, ia beberkan perasaan, kegelisahan, dan jati dirinya.

Meski awalnya pihak label menganggap lagu Bohemian Rhapsody aneh, tidak jelas karena punya struktur yang tidak biasa dan di dalamnya juga terdapat opera.

Baca Juga: Profil One Ok Rock, Band Rock Jepang yang Gelar Konser di Jakarta September Mendatang

Selain itu, lagu tersebut juga memilki durasi yang panjang, yaitu enam menit, tapi Feddie Mercury merasa bahwa itu adalah lagu yang bagus.

Dilansir dari kanal YouTube @MengapaDemikian oleh kabar-priangan.com pada 2 Juni 2023, judul lagu itu terdiri dari dua kata, yaitu ‘Bohemian’ dan ‘Rhapsody’.

Bohemian adalah gaya hidup bebas, tidak ada aturan dan berpindah-pindah. Orang yang berjiwa bebas dan ingin melarikan diri kerap menganut paham Bohemianisme.

Baca Juga: One Ok Rock Gelar Tur Asia, Simak Jadwal Konsernya di Jakarta!

Sementara kata ‘Rhapsody’ memiliki arti puisi yang hebat. Lagu itu sangat tidak konvensional, mencampurkan banyak unsur musik.

Pada bagian awal dapat terdengar suasana yang sendu dan ‘slow’. Tetapi secara tiba-tiba di bagian tengah terdengar unsur opera yang unik, dan diakhiri dengan hard rock.

Dalam video yang diunggah pada 8 Oktober 2021, tayang sebanyak 390.615 kali, dan disukai oleh lebih dari 6 ribu akun itu, juga menjelaskan mengenai isi dan makna lirik lagu Bohemian Rhapsody.

Baca Juga: Jadwal Acara NET TV Jumat 2 Juni 2023: Ada Drakor Princess Hours, Masakuy, Biar Viral dan ONE Friday Fights 19

Pada bait awal, dengan lirik “Is this the real life? Is this just fantasy? Caught in a landside...” menggambarkan kehidupan Freddie yang seperti terkena musibah tanah longsor. Ia tidak bisa lari dan tak bisa berbuat apa-apa dari kenyataan tersebut.

Kemudian ia menulis “Open your eyes, Look up to the skies and see…” yang artinya hal yang masih dapat ia lakukan adalah bersyukur, karena masih bisa mengagumi indahnya hidup di dunia ini.

Ia juga bercertia pada lirik “I’m just a poor boy….doesn’t really matter to me, to me” , bahwa kehidupannya sangat menyedihkan, terkadang di atas tapi sering juga di bawah.

Baca Juga: Jelang Idul Adha 1444 H, Ini Cara Agar Bisa Tetap Berkurban Meski Bukan Sultan

Dari lirik intro tersebut, tergambar bahwa Freddie sedang memilki masalah yang tidak bisa ia bendung.

Kemudian pada verse atau bait pertama diceritakanlah permasalahan yang dimilki oleh Freddie, bahwa sebenarnya ia ingin mengakui bahwa ia adalah seorang gay.

Kata ‘Mama’ merujuk pada orang-orang yang ia cintai, terutama ibunya dan pasanganya, Mary Austin.

“Mamaaa, Just killed a man, Put a gun against his head, pulled my trigger, Now he's dead…”

Baca Juga: Jadwal Acara ANTV Jumat 2 Juni 2023: Saksikan Shiva, Mega Bollywood Dhoom, Anupamaa dan Imlie

Freddie berkata bahwa dirinya yang lama, yang ‘normal’, sudah ia bunuh dan buang jauh-jauh. Lagu ini adalah pengakuannya.

Freddie tak bermaksud membuat Mary sedih. Ia meminta Mary untuk ‘move on’, karena sepertinya dirinya yang dulu tidak akan kembali lagi.

“Mamaaa, life had just begun, But now I've gone and thrown it all away
Mama, oooh, Didn't mean to make you cry, If I'm not back again this time tomorrow, Carry on, carry on as if nothing really matters.”

Baca Juga: Drakor Bitch X Rich Resmi Tayang, Intip Profil hingga Akun Instagram Para Pemainnya

Pada bait kedua; “too late, my time has come” , Freddie merasa bahwa hidupnya telah berakhir. Selain karena orang-orang yang ia cintai pergi.

Ia juga merasa bahwa karirnya telah berakhir, karena para fans yang tak bisa menerimanya sebagai gay.

Tapi Freddie merasa, mau tidak mau ia tetap harus menjadi dirinya, yang guy, tersebut dan menghadapi kenyataan, suka atau tidak suka.

Tapi dalam hatinya, ia merasa sangat takut dan berharap tidak pernah dilahirkan.

Baca Juga: Keluar SM Entertaiment, EXO-CBX Dikonfirmasi Tetap Ikut Syuting MV Comeback

Pada bait ketiga, merupakan bagian opera, diceritakan ketika Freddie melihat dirinya yang dulu, yang sudah ia tinggalkan.

“I see a little silhouetto of a man, Scaramouch, Scaramouch, will you do the Fandango!”

Scaramouche adalah karakter badut dari Italia yang memilki sifat penakut terhadap petir, sedangkan Fandango adalah sebuah tarian berpasangan tradisional dari Portugal.

Maksud dari lirik tersebut adalah bahwa ia seorang entertainer yang memilki banyak kekhawatiran dan ketakutan.

Baca Juga: Ada di Sini! Jadwal Terbaru Commuter Line Garut Sesuai Gapeka 2023, Termasuk Menuju Purwakarta

Ia pun merujuk Galilieo, astronom dan fisikawan asal Italia, yang pada abad ke 17, mengemukakan teori yang kontroversial pada saat itu.

Galileo mengatakan bahwa bumi berputar mengelilingi matahari. Karena teori tersebut, Galilleo dipersekusi oleh gereja, dan menjadi tahanan rumah sampai akhir hayatnya.

Sedangkan kata “Figaro Magnificoo” adalah sebuah opera karya dari Mozart yang paling Freddie sukai.

“Galileo, Galileo..Galileo, Galileo..Galileo, Figaro - magnificoo..”

Baca Juga: Drakor Bitch X Rich Resmi Tayang, Intip Profil hingga Akun Instagram Para Pemainnya

Freddie menggambarkan dirinya seperti Galilleo yang dipersekusi karena ia telah menjadi dirinya sendiri. Tapi melalui lagu tersebut, Freddie berharap agar orang-orang bisa menerima dirinya yang baru.

Kata ‘easy come, easy go' pada lirik selanjutnya seperti merujuk pada diri Freddie yang baru. Ia merasa menjadi gay itu datang secara tiba-tiba dan mudah, tapi sangat sulit untuk keluar dari dirinya yang baru itu.

Ia juga menulis kata ‘Bissmillah” yang artinya ‘Dengan menyebut Nama Allah’. Freddie menganut zoroastrianism, yang berasal dari negeri asalnya, Persia, yang memilki sedikit basis Islam.

Baca Juga: Sub Unit EXO-CBX Putuskan Kontrak dengan SM Entertaiment, Begini Pesan Ketiganya

“Easy come, easy go, will you let me go, Bismillah! No, we will not let you go..”

Dalam lagu tersebut juga diceritakan bahwa Freddie berharap bisa keluar dari dirinya yang gay, lewat lirik ‘we will not let you go’, tapi tampaknya itu tidak mungkin..

Kata “mamamia” bermaksud seperti ‘astaga’ atau ‘ya ampun’, dan kata ‘beelzebub’ adalah kata lain dari setan, yaitu dewa lalat, salah satu pangeran neraka.

Freddie merasa bahwa setan telah mengutus salah satu pasukannya ke dalam dirinya dan menjadikannya seperti sekarang ini.

Baca Juga: 7 Drakor yang Wajib Ditonton Sebelum Datang ke Fan Meeting Kim Seon Ho di Jakarta 2 Juni 2023 Besok!

Setalah bagian opera, lagu masuk ke bagian rock yang menunjukan bahwa Freddie ingin memberontak dan tidak mau berdiam diri jika dihina dan dikecam oleh orang-orang disekitar.

Lirik lagu tersebut juga merujuk pada hukum rajam. Yaitu hukum pada zaman dahulu ketika seseorang melakukan zina, ia akan dilempari dengan batu sampai mati.

“So you think you can stop me and spit in my eye, So you think you can love me and leave me to die, Oh, baby, can't do this to me, baby, Just gotta get out, just gotta get right outta here…”

Baca Juga: Liburan Asyik di Ciremai Land Glamping, Intip Pesona hingga Harganya di Sini!

Pada bagian outro, “Nothing really matters to me, Any way the wind blows..” Freddie sadar bahwa hidupnya tersebut tidak begitu penting untuk orang lain.

Ia akhirnya berhenti melakukan resistensi dengan keadaan. Sebaliknya yang ia lakukan adalah mengikuti kemana saja angin berhembus.

Jika disimpulkan, lagu tersebut dapat dibagi menjadi lima siklus kesedihan berdasarkan teori dari psikiater asal Amerika, Kubler Ross.

Pertama adalah fase denial (penolakan), yang tampak pada lirik bagian awal; “this is the real life?”

Baca Juga: Detective Conan: Black Iron Submarine Sudah Tayang di Bioskop, Cek Lokasinya dan Baca Sinopsisnya di Sini

Kedua, fase angger (kemarahan), fase disaat seseorang memaki keadaan yang ada; “I don’t wanna day, I sometimes wish I’d never been born at all” .

Fase ketiga bargaining (mencari pembenaran), terlihat pada lirik; “Bissmillah! We will not let you go”. Fase keempat adalah depresi, saat dimana seseorang merasa kewalahan dan tidak berdaya, dapat dilihat dari lirik; “Mamamia..mamamia..”

Fase kelima adalah Acceptance atau penerimaan, ketika seseorang telah menerima keadaan yang terjadi dan sudah bisa move on. Terlihat dari lirik; “Nothing really maters to me..Any way the wind blow.”

Baca Juga: Seorang Jemaah Haji Asal Cikalong Tasikmalaya Meninggal di Madinah

Itulah makna lirik lagu Bohemian Rhapsody yang mengungkapkan dan menggambarakan jati diri Freddie Mercury, salah satu penyanyi terbaik dalam sejarah musik populer dunia.*** 

Editor: Dede Nurhidayat

Tags

Terkini

Terpopuler