KABAR PRIANGAN - Didin Fathudin (42), warga Resor Dago Pakar, Desa Mekarsaluyu, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, seolah ketagihan mudik ke kampung halamannya dengan bersepeda. Perjalanan mudik bersepeda sendirian saat Lebaran Idulfitri 1445 Hijriah baru-baru ini, merupakan kali kedua setelah mudik lebaran bersepeda tahun lalu.
Didin menempuh perjalanan sekira 150 km untuk tiba di Kampung Lintunggong Desa Nagarapageuh Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis, Kamis 11 April 2024. Rute yang ia tempuh mulai Dago-Cibiru-Cileuyi-Rancaekek-Cicalengka-Nagreg-Limbangan-Malangbong-
Pamoyanan-Panjalu-Lumbung-Kawali hingga Lebakleutik Panawangan.
Rute tersebut memotong sehingga tak melewati Ciamis Kota. Berangkat pukul 05.00 WIB, ayah tiga anak itu tiba di rumah masa kecilnya yang kini ditempati kakaknya, Ny Imas (45) di Lintunggoong sekira pukul 14.30.
Menikmati perjalanan dengan ngaboseh
Didin bukan atlet sepeda profesional. Ia senang ngaboseh karena hobi, disela-sela kesibukan pekerjaannya sebagai kepala bagian produksi di salah satu perusahaan tekstil di Kota Cimahi. Karena hobi itulah ia menikmati perjalanan, terutama ketika memasuki daerah yang pemandangannya masih alami.
Baca Juga: Selama Libur Lebaran, Perputaran Uang di Pangandaran Capai Rp100 Miliar
Menurutnya, capek pasti ada. Tapi hal itu dijalani dengan senang sehingga menempuh perjalanan sekira 10 jam pun tak masalah. "Panas hujan pasti ya harus dijalani karena namanya juga di
jalanan. Kalau hujannya besar baru berhenti, namun jika gerimis ya pakai jas hujan saja," ujarnya kepada kabar-priangan.com/Surat Kabar Harian "Kabar Priangan" saat beristirahat dalam perjalanan balik di Jalan RE Martadinata Km 06 Cisepet Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis, Minggu 14 April 2024.
Jas hujan memang selalu dibawa Didin dalam tas ransel yang ia gendong. Ia meminimalisir membawa barang-barang lantaran akan menjadi beban di perjalanan. Barang yang diutamakan dibawa selain jas hujan dan selembar baju celana, juga obat-obatan ringan P3K.