Gempa Magnitudo 7,1 di Utara Lombok Dirasakan hingga Skala V MMI di Kuta Bali, BMKG: Diikuti Gempabumi Susulan

29 Agustus 2023, 08:02 WIB
Pusat gempa di Utara Lombok hari ini, Selasa 29 Agustus 2023 dengan magnitudo 7,1 diikuti gempabumi susulan. Gempa mengingatkan warga akan gempa Lombok pada 2018 lalu. /BMKG/

KABAR PRIANGAN – Gempa dengan magnitudo M7,1 mengguncang wilayah Lombok, Bali dan sebagian wilayah Jawa Timur pagi ini, Selasa 29 Agustus 2023.

Gempa yang terjadi pada pukul 02.55 WIB ini berdasarkan data BMKG hingga pukul 03.22 WIB diikuti 2 kali gempabumi susulan. Gempa susulan pertama pada pukul 03.06 WIB memiliki magnitudo 6,1 dan selang 2 menit kemudian gempa susulan kedua terjadi pukul 03.08 dengan magnitudo  6,5.

Jenis Gempa

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan gempa yang terjadi termasuk gempabumi dalam atau deep focus. “Gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dalam (Deep Focus) akibat adanya aktivitas slab pull (tarikan extensional Lempeng Australia ke bawah) pengaruh gaya gravitasi,” jelas Daryono dalam keterangan resminya.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,1 di Gorontalo Hari Ini Miliki Parameter Update M4,9

Sementara dari mekanisme sumber gempa, menurut Daryono menunjukkan bahwa gempa di utara Lombok ini memiliki mekanisme pergerakan kombinasi pergerakan mendatar turun atau oblique normal.

Pusat Gempa

Gempa yang terjadi di wilayah Laut Jawa atau Utara Lombok ini merupakan gempa tektonik. Koordinat pusat gempa di laut pada jarak 163 km arah Timur Laut Lombok Utara, NTB dengan  kedalaman pusat gempa yaitu 525 km. Atau berada pada koordinat 6,94° LS-116,57° BT.

Dampak Gempa 

Gempa M7,1 di laut sebelah utara Lombok ini menurut hasil pemodelan BMKG tidak berpotensi tsunami. Gempa ini dirasakan di Kuta  dengan skala intensitas V MMI. Sementara di Gianyar, Denpasar, Waingapu, Lombok, Sumbawa dirasakan dengan skala intensitas IV MMI.

Baca Juga: Penjelasan BMKG Untuk Gempa Hari Ini dengan Magnitudo 4,8 di Trenggalek Jawa Timur

Gempa juga dirasakan di Karangkates dengan skala intensitas III - IV MMI. Di Banjarmasin, Kuta Selatan, Tabanan, gempa dirasakan dengan skala intensitas III MMI, dan di Trenggalek dengan skala intensitas II - III MMI.

Karakteristik Gempa Deep Focus

Akibat gempa di utara Lombok ini, BMKG belum menerima laporan dampak kerusakan akibat gempa tersebut. Sebagai informasi, akun info gempa menjelaskan mengenai gempa di utara Lombok ini dimana gempa dengan kedalaman fokus lebih dari 300 km disebut gempa fokus dalam atau deep focus.

Gempa ini menyebabkan lebih sedikit kerusakan pada permukaan tanah diatas fokusnya dibandingkan gempa dengan fokus dangkal dengan magnitudo yang sama. “Namun gempabumi besar dengan fokus dalam dapat dirasakan pada jarak yang sangat jauh dari pusat gempa” ungkapnya.

Baca Juga: BMKG: Gempa Hari Ini di Pacitan Jawa Timur dengan Magnitudo 5,0 Akibat Aktivitas Sesar Ini

Sejarah Deep Focus di Sekitar Episenter Gempa

Dalam satu abad terakhir, enam gempabumi berkekuatan M6,5 atau lebih besar telah terjadi dalam jarak 250 km dari gempa hari ini. Gempa terdekat terjadi pada tanggal 10 Maret 2011 dengan kedalaman 510 km dengan magnitudo 6,5. Episenter gempa berjarak sekitar 20 km dari gempa hari ini di utara Lombok.

Akun Info Gempa di Telegram juga menjelaskan gempa yang terjadi karena sesar normal di bagian zona subduksi busur Jawa yang lebih dalam (kedalaman >500 km). Dimana gempa ini terjadi saat lempeng Australia menunjam ke utara di bawah Lempeng Sunda. “Di lokasi gempa, Lempeng Australia bergerak kira-kira ke utara terhadap Lempeng Sunda dengan kecepatan 73 mm/tahun. Gempa bumi sesar normal paralel parit umumnya terjadi di dekat dasar lempengan subduksi,” jelas akun tersebut.

Guncangan Gempa Seperti Gempabumi di Tahun 2018

Gempa dengan magnitudo 7,1 di utara Lombok ini membuat warga yang sedang tertidur lelap langsung terbangun dan  lari keluar rumah. Gempa yang dirasakan mengingatkan gempa yang terjadi pada tahun 2018 lalu.

Baca Juga: BMKG: Gempa di Nagan Raya Aceh Magnitudo 5,2 Diupdate Menjadi M5,1 

Salah seorang warga Ranti (46 tahun) mengatakan dirinya langsung terbangun dan lari keluar rumah karena besarnya guncangan gempa yang terjadi. “Guncangan gempa tadi pagi cukup besar dan mengingatkan saya saat terjadi gempa pada 2018 lalu,” ucap Ranti kepada Kabar-Priangan.com via perpesanan WhatsApp.

“Alhamdulillah tidak ada gempa susulan lagi pagi ini dan listrik juga nyala tidak seperti gempa 2018 lalu listrik juga padam,” lanjutnya. Ranti yang tinggal di Lombok Barat ini juga mengatakan tidak ada rumah yang mengalami kerusakan di sekitar tempat tinggalnya.***

Editor: Helma Apriyanti

Tags

Terkini

Terpopuler